Blak-blakan Cowok Akui 6 Bulan Dikurung Oma Bule di Bali hingga Hilang Keperjakaan

SuaraSumbar.id - Seorang lelaki yang identitasnya dianonimkan mengaku kehilangan keperjakaan karena disekap nenek atau oma-oma bule di sebuah vila di Bali.

Hal tersebut diungkapkan lelaki itu dalam kanal YouTube Opra Entertainment yang digawangi artis Nikita Mirzani.

Dilihat pada hari Minggu (18/9/2022), lelaki itu mengaku disekap oma-oma bule selama 6 bulan. Selama itulah dia dipaksa melayani nafsu oma-oma bule.

Awalnya, kata lelaki itu, dia tinggal di Bali bersama teman-teman perempuannya yang hobi mencari cowok bule.

Baca Juga: Diancam Nikita Mirzani, Hacker Bjorka: Saya Tidak Punya Banyak Waktu untuk Melayani Anda!

Ternyata, di antara temannya ada yang sudah berpacaran dengan warga negara asing. 

Karena itulah, dirinya meminta teman-temannya untuk mencarikan cowok atau cewek bule. 

"Mereka yang push kalau tinggal di Bali," katanya kepada Nikita Mirzani.

Setelah itu, lelaki ini diajak menghadiri beragam acara dan pesta. Di sana kisah cintanya bersama Oma Bule terjadi.

"Bule itu kan punya usaha di Bali. Kami tinggal bareng akhirnya," kata dia.

Baca Juga: Terpopuler: Deretan Prestasi Najwa Shihab, Hingga Rayyanza Cipung Kena Prank

Namun, dia mengakui oma bule itu posesif. Dia selalu dilarang kalau hendak berkumpul dengan teman-temannya.

Tapi, setiap bulan dia diberikan uang jajan. "Sedikit sih, Rp 3 juta sampai Rp 4 juta. Tapi kalau untuk pesta atau makan di beach club, ditanggung dia semua."

Dia juga mengakui keperjakannya hilang di tangan oma bule tersebut. Sebab, oma bule itu mempunyai obsesi terhadap lelaki yang feminin.

Enam bulan hanya dikurung berdua bersama si oma bule membuatnya tidak betah dan akhirnya putus. Di sini petualangan lelaki feminim dengan cowok bule mulai terjadi.

Beberapa kali dia berpacaran dengan lelaki bule. Kata dia, uang yang di dapat cukup lumayan dan lebih mudah mendapatkan uang dari cowok bule tenimbang wanita bule.

"Sekitar Rp 2 juta sampai Rp 10 juta, uangnya lebih gampang," katanya tertawa.

Kontributor : Rizky Islam