SuaraSumbar.id - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Padang sedang menelusuri terkait izin warga negara asing (WNA) dari Iran yang ditangkap polisi gara-gara mencuri di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Warga negara Iran ini merupakan satu keluarga bernama Rouhollah (39), Azam (40) dan T (13). Mereka melakukan pencurian di toko grosir kebutuhan pokok dan korban mengaku dihipnotis.
Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Padang, Edi Komar mengatakan, saat ini kasus pidana warga negara asing ini masih ditangani pihak kepolisian.
"Ini kan menyangkut kriminal, ini pidana umum dan ditangani pihak kepolisian. Kami akan cek izin tinggalnya, pakai visa apa," ujar Edi saat dihubungi SuaraSumbar.id, Kamis (15/9/2022).
Edi mengungkapkan, pihaknya akan melakukan pengawasan serta berkoordinasi dengan bagian Intel di Imigrasi.
"Kami akan telusuri. Saya baru dengar (dari) ada berita. Kami akan telusuri, koordinasi dengan Intel (terkait izin)," katanya.
Sebelumnya, ketiga warga negara Iran ini ditangkap di Kabupaten Ipuh, Muko-muko, Bengkulu. Penangkapan berdasarkan dua laporan pencurian yang terjadi di Lengayang dan Basa Ampek Balai Tapan.
Para korban mengaku dihipnotis dan kehilangan uang Rp 10 juta dan Rp 4 juta. Kapolsek Basa Ampek Balai Tapan, Iptu Aldius menyebutkan, terduga pelaku berpura-pura berbelanja di toko grosir tersebut.
Pada saat itu, kata dia, si perempuan hendak membeli pop mi. "Sedangkan yang laki-laki langsung menuju kasir. Dia menanyakan uang pecahan Rp 100 ribu lama, dia mau beli untuk koleksi," beber Aldius.
Baca Juga: WNA Sekeluarga Maling di Toko Grosir Pesisir Selatan, Korban Ngaku Kena Hipnotis
Saat itu, kata Aldius, korban telah menyatakan bahwa tidak memiliki koleksi uang yang dimaksud WNA itu. Akan tetapi yang bersangkutan tetap bersikeras.
"Tapi laki-laki ini tetap bersikeras dan mengatakan coba lihat di dalam rumah. Korban sudah menyatakan tidak ada," jelasnya.
Sementara untuk WNA perempuan sempat mengajak berfoto-foto nenek korban. Aldius mengungkapkan, pada saat itu perhatian korban tertuju ke neneknya.
"Korban sempat beranjak dari kasir sebentar. Setelah pasangan warga negera asing ini pergi, ternyata uang yang ada di dalam laci kasir hilang yang diduga dilakukan pasangan WNA ini," pungkasnya.
Kontributor: Saptra S
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
48 TPS Pilkada 2024 di Agam Rawan Bencana, Ini Penjelasan Bawaslu
-
Soal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Desakan Ketua MPR RI
-
Soroti Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kompolnas: Perketat Tes Psikologi Personel Pegang Senjata!
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan