Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 11 September 2022 | 23:15 WIB
Pedagang Arab jual pakai nama Jokowi (Instagram/berita_gosip)

SuaraSumbar.id - Nama Jokowi ternyata tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga sampai ke negeri Arab Saudi.

Di sana, nama Jokowi dikenal sebagai kata ganti mata uang Indonesia, yakni Rupiah.

Ternyata, Jokowi sebagai kata ganti Rupiah sudah lumrah bagi para pedagang cinderamata di Arab Saudi.

Para pedagang biasanya menggunakan nama Jokowi sebagai kata ganti Rupiah tatkala menghadapi para pelancong dari Indonesia.

Baca Juga: Video Viral Kakek Wahid Nangis Becaknya Dicuri Penumpang: Bagaimana Aku Makan...

Fenomena unik tersebut terekam dalam video amatir yang diunggah ke akun TikTok @boysanbs.

"Belanja di Arab bisa pakai nama Jokowi? Real ini nyata," tulis akun itu sebagai keterangan video yang dilihat SuaraSumbar.id, Minggu (11/9/2022).

"Gue enggak tahu kenapa Jokowi di sini terkenal banget. Bahkan untuk belanja saja Rupiah itu diganti nama Jokowi. Jadi kalau mau belanja, kita tanya berapa harga Jokowi begitu. Pasti yang jawab ada yang  Jokowi 50.000, Jokowi 100.000."

Ingin berkontribusi
Pemerintah Indonesia ingin produk pangan dari Indonesia banyak berkontribusi di Arab Saudi.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berkata, "bayangkan kita kirim 200 ribu lebih jemaah haji, kita kirim jemaah umrah mungkin jutaan jumlahnya per tahun, itu nilai makan saja triliunan yang haji, apalagi kalau sama umrah, banyak sekali. Selama ini telur, ayam, bumbu-bumbu, ikan, sayuran, dan buah dari Vietnam dan Thailand."

Baca Juga: Viral! Hacker Bjorka Bikin Heboh Tiba-tiba Sebut Nama Munir dan Muchdi PR

Zulkifli saat berkunjung ke Jeddah, Arab Saudi, menginginkan agar produk pangan Indonesia ke depan bisa berkontribusi membanjiri permintaan jemaah umrah dan haji di Arab Saudi.

"Uangnya uang kita, yang makan orang kita, masa dari tempat lain karena alasannya kita belum ada perjanjian dagang. Ini yang kita ingin selesaikan cepat agar perjanjian dagang Indonesia dan Arab Saudi bisa terjadi sehingga produk-produk kita bisa masuk ke Arab Saudi untuk memenuhi permintaan, paling tidak haji, umrah, tentu dengan masyarakat sini," katanya.

Zulkifli berharap Arab Saudi ke depan bisa menjadi penghubung masuknya produk pangan Indonesia ke kawasan sekitar Timur Tengah.

"Syukur-syukur nanti Arab Saudi jadi hub kita untuk ke Afrika, Eropa Timur, Asia Tengah, dan lain-lain," kata Zulkifli.

Zulkifli menambahkan saat ini perjanjian kerja sama dagang kedua negara masih dalam proses penyelesaian. Rencananya, Menteri Perdagangan Saudi Arabia akan datang ke Indonesia pada 20 September 2022.

"Saya datang kemari, kita ingin agar produk-produk dari Indonesia bisa masuk ke Arab Saudi. Saya akan jumpa dengan Mendag Saudi di Jakarta, akhir bulan ini,” ujar Zulkifli.

Kepala ITPC Jeddah M Rivai Abbas berharap kunjungan Mendag RI dapat menjadi momentum ke arah dimulainya pembahasan perjanjian dagang antara Indonesia dan Arab Saudi.

Ia menambahkan kunjungan Mendag dapat menjadi tanda keseriusan Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Arab Saudi.

"Kunjungan ini bisa menjadi tanda keseriusan Pemerintah Indonesia dalam menjalin kerja sama dagang ke arah yang lebih serius dan strategis bagi kedua negara," kata Rivai.

Kontributor : Rizky Islam

Load More