SuaraSumbar.id - Pemkab Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) memperpanjang masa tanggap darurat pascagempa bermagnitudo 6,1 pada Minggu (11/9/2022).
Masa tanggap darurat yang semula berakhir pada 19 Spetember diperpanjang menjadi 21 hari.
"Tadi kami sudah rapat, kemarin kan sudah ditetapkan tanggap darurat selama 21 hari sampai 19 September. Sekarang diperpanjang lagi selama 21 hari," kata Penjabat Bupati Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan kepada SuaraSumbar.id, Minggu (11/9/2022).
Pertimbangan utama diperpanjang tanggap darurat, kata Martinus, lantaran pihaknya sangat membutuhkan waktu dalam mendistribusikan logistik bantuan. Akses ke lokasi pengungsian hanya bisa mengunakan jalur laut.
"Karena akses ke lokasi warga mengungsi tidak sama dengan daerah lain. Karena di Mentawai membutuhkan waktu, hanya jalur laut," jelasnya.
Saat ini stok logistik bantuan juga mulai menipis. Warga di pengungsian sangat membutuhkan bantuan beras hingga minyak goreng.
"Karena sampai besok logistik mulai menipis. Tadi kami rapat dengan OPD membicarakan langkah secepatnya. Supaya ada bantuan dari Kemensos, BPBD Provinsi agar bantuan dapat disalurkan ke Mentawai, ke Tuapejat dulu. Baru setelah itu ke pusat gempa," ungkapnya.
Warga yang mengungsi diketahui berapa di Siberut Barat yang merupakan lokasi pusat gempa. Martinus mengungkapkan, di daerah ini terdapat fasilitas umum hingga rumah warga rusak.
"Sementara ada beberapa bangunan fasilitas umum (sekolah dan puskesmas) yang rusak, retak. Kemudian ada lima rumah warga rusak berat," katanya.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Kerja Lie Detector yang Digunakan Polri untuk Periksa Ferdy Sambo Cs
"Korban jiwa tidak ada, hanya luka ringan tiga orang. Luka ringan ini ketika masih di dalam rumah lari menyelamatkan diri lalu tertimpa penyangga (kayu). Tapi tidak parah," sambungnya.
Kontributor: Saptra S
Berita Terkait
-
BMKG Hari Ini: Mentawai Diguncang Gempa 6,1 Magnitudo dan Disusul 4 Aftershock
-
Gempa M 7,5 Papua Nugini, Getarkan Sejumlah Wilayah di Papua
-
Dampak Gempa Mentawai, 1 Orang Luka dan 200 Warga Mengungsi
-
Ratusan Warga Mengungsi ke Lokasi Lebih Tinggi dan Aman Akibat Gempa Mentawai
-
200 Orang Mengungsi Akibat Gempa 5 Detik di Mentawai, 1 Warga Tertimpa Kayu, Bangunan SMP Retak
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Semen Padang FC Optimistis Raih Tiga Poin Saat Hadapi PSBS Biak di Stadion Agus Salim!
-
Kota Padang Hadirkan Aplikasi Lapor Kekerasan Perempuan dan Anak, Begini Cara Lapornya!
-
Sukses Melesat! UMKM Healthcare Berkembang Berkat Program BRI Pengusaha Muda BRILiaN
-
Cuan Maksimal! Investasi SR023T3 & SR023T5 Dapat Kupon 5,95% Hingga Cashback Belasan Juta
-
Padang Bakal Bentuk Satgas Penanganan Ternak di TPA Air Dingin, Ini Alasannya