Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 11 September 2022 | 14:01 WIB
Ilustrasi kejahatan siber. [shutterstock]

SuaraSumbar.id - Serangan phishing mulai menyasar universitas. Mereka mencuri data riset hingga informasi pribadi mahasiswa.

Hal itu dikatakan oleh pakar keamanan Kaspersky Olga Svistunova melansir Antara, Minggu (11/9/2022).

"Pelaku kejahatan siber dapat memikat siswa agar memberikan kredensial pribadi mereka untuk mengakses data yang tidak hanya berisi keahlian unik tapi juga informasi pribadi dan berpotensi membahayakan," katanya.

Ia mengatakan, nama institusi pendidikan terkenal kerap digunakan sebagai daya tarik untuk mendistribusikan halaman phishing. Terlebih pemerintah dan perusahaan besar kerap membeli studi penelitian dari universitas-universitas itu.

Baca Juga: Postur Ramping Shandy Aulia Saat Ngengym Jadi Sorotan Warganet, Disebut Setipis Keripik Pisang

Sehingga, data sensitif yang dimiliki universitas menjadi sangat berharga bagi para pelaku kejahatan siber.

Halaman phishing khusus universitas biasanya dibuat dengan baik dan meniru halaman web resmi universitas atau sistem manajemen pembelajaran online.

Setelah pengguna mengunjungi halaman palsu, mereka diminta untuk membagikan informasi pribadi seperti kredensial akun, alamat IP, atau data lokasi.

Setelah berhasil mengakses akun siswa atau karyawan, penyerang tidak hanya dapat mengakses informasi pribadi korbannya, tetapi juga rencana pendidikan, informasi pembayaran, dan jadwal kelas. Ini akan berisiko untuk beralih ke penguntitan dan pelanggaran di kehidupan nyata.

Kaspersky merekomendasikan beberapa langkah untuk melindungi sistem dari penipuan berkedok pendidikan.

Baca Juga: Sepak Terjang Muchdi PR yang Data Pribadinya Dibongkar Bjorka: Pengganti Prabowo sebagai Danjen Kopassus

Salah satunya dengan selalu memeriksa tautan dengan teliti sebelum diklik. Cari kesalahan ejaan atau ketidakteraturan lainnya.

Load More