SuaraSumbar.id - Rencana pembukaan jalur alternatif Padang-Solok via Lubuk Minturun kembali mencuat. Hal ini lantaran seringnya bencana longsor di jalur utama Sitinjau Lauik.
Jalur Padang-Solok via Lubuk Minturun sebetulnya sudah dibangun beberapa kilometer. Namun, pengerjaannya terhambat karena lokasinya berada di dalam kawasan hutan lindung.
Wacana pembangunan jalan itu pun dikritik Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ardi Andhono. Menurutnya, lebih baik mengoptimalkan rancangan yang ada, yakni fly over atau membuat terowongan. Sebab, kawasan hutan Sumbar ini adalah landscape habitat Harimau Sumatera.
"BKSDA memandang bahwa Sumatera Barat ini adalah landscape harimau, jadi wilayahnya itu mulai dari Taman Nasional Kerinci Seblat hingga ke Cagar Alam Maninjau dan ini merupakan koridor panjang bagi harimau Sumatera," ujarnya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Sabtu (10/9/2022).
Menurut Ardi, sudah ada 4 jalur yang memotong kawasan konservasi dan hutan lindung yang membuat habitat harimau sumatera menjadi terganggu.
"Saat ini koridor tersebut sudah terpotong oleh 4 jalur, yaitu jalur Pesisir Selatan-Sungai Penuh, jalur Pasar Baru-Alahan Panjang, jalur Sitinjau Lauik dan Padang Pariaman-Maninjau," terangnya.
"Dengan 4 jalur itu saja, harimau sudah terfragmentasi, atau bisa dibilang terpecah-pecah lokasinya karena merasa terganggu," lanjutnya.
Menurutnya, harimau tidak menyebrang atau berpindah lokasi sehingga terkadang menyebabkan bentrok antara warga dengan harimau.
"Karena jalur perlintasannya diambil alih, maka mau tidak mau harimau tetap melintas dijalan tersebut. Jadi apabila kita membuka jalan baru, tentu akan terpoting-potong lagi," jelasnya.
Ardi juga menjelaskan bahwa kawasan konservsi Sumbar tersebut merupakan hulu dari sungai-sungai yang ada di beberapa provinsi.
Baca Juga: Pohon Tumbang Timpa Truk di Area Longsor Sitinjau Lauik, Arus Lalu Lintas Ditutup Sementara
"Selain itu, koridor panjang kawasan konservasi tersebut juga merupakan hulu dari sungai-sungai yang ada di Sumatera Barat, ke Sumatera Utara, Riau dan hingga ke Sumatera Selatan," jelasnya.
Menurutnya, pihak Kementerian juga tidak akan memberikan izin sembarangan, karena banyak yang harus diperhitungkan, terutama membuat jalan di daerah konservasi.
"Kemudian Kementerian LHK juga tidak sembarangan memberikan izin. Karena untuk jalan di kawasan hutan itu ada izin membangunnya, apalagi menggunakan kawasan konservasi," tuturnya.
Ardi mengatakan jika pembukaan jalur digunakan untuk mitigasi bencana tidak apa-apa. Jika tidak, maka optimalkan saja jalur yang sudah ada.
"Jika memang sudah ada jalannya, optimalkan saja yang sudah ada. Jika rusak, maka diperbaiki saja. Kecuali jalan untuk mitigasi bencana, misalnya jalan Pesisir Selatan - Sungai Penuh," jelasnya.
Selain itu, jika membuka jalur baru, maka akan terjadi potensi kerusakan hutan, baik dari flora faunanya dan potensi pembukaan lahan atau penebangan hutan oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Tag
Berita Terkait
-
4 Fakta Truk Masuk Jurang Sitinjau Lauik Sedalam 100 Meter: Sopir Ditemukan di Palembang, Perusahaan Crane Tolak Bantu!
-
Dicari-cari, Sopir Truk Masuk Jurang Sitinjau Lauik Ternyata Berada di Daerah Ini
-
Dua Hari Hilang, Sopir Truk Masuk Jurang Sitinjau Lauik Ternyata di Palembang: Kayaknya Dia Takut!
-
Pantau Kawasan Rawan Longsor Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Pastikan Percepat Penanganan: Jangan Sampai Ada Korban!
-
Perusahaan Crane Tak Mau Bantu Evakuasi Truk Masuk Jurang Sitinjau Lauik, Sopirnya Belum Juga Ditemukan
Terpopuler
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
Terkini
-
BRI Bantu UMKM Katering Pemasok Program MBG di Tenggarong untuk Ekspansi Bisnis
-
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer
-
Parah! Perampok Nenek di Padang Ternyata Keponakan Sendiri, Korban Dianiaya hingga Pingsan
-
Rest Area Tol Padang-Sicincin Bernuansa Minangkabau, Ini Alasannya
-
Cara Ambil Uang Pensiun Taspen di Kantor Pos, Ini Syaratnya