SuaraSumbar.id - Polda Sumbar mengakui kekurangan jumlah personel yang mencapai 50 persen. Penambahan personel hanya bisa diharapkan dari rekrutmen.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra mengatakan, kurangnya sumber daya personel tidak terlepas dari kenaikan tipe polda. Pasalnya, butuh waktu untuk mencapai standar jumlah personel pada tipe terbaru.
"Secara umum polda yang mengalami kenaikan tipe dari B ke tipe A itu hampir 50 persen kekurangan personel," kata Teddy, Selasa (6/9/2022).
"Itu saya alami, karena saya juga pernah (kapolda) di Banten dan Lampung. Artinya tiga sampel polda yang pernah saya jabat yang awalnya semuanya tipe B, setelah naik ke tipe A memang menstandarkan ada kenaikan jumlah personel itu salah satunya," sambung Teddy.
Menurut Teddy, kecepatan rekrutmen anggota Polri tidak berbanding lurus dengan kenaikan tipe polda tersebut. Kekurangan personel akhirnya berimbas di jajaran, salah satunya Polres Kepulauan Mentawai.
"(Polres Mentawai kekurangan personel) otomatis iya, karena di bawah Polda Sumbar. Kami hanya bisa menunggu, menunggu hasil rekrutmen apakah dari sumber Akpol, SPN, Bintara, Secapa, Tamtama atau sumber lain seperti sarjana. Kita menunggu distribusi personel hasil dari rekrutmen itu," katanya.
Meski Polres Mentawai berada di daerah tertinggal, terdepan dan terluar, Teddy menekankan kepada setiap personelnya agar tetap solid dengan keadaan dan kendala yang terjadi. Diminta untuk tidak boleh mudah menyerah.
"Penekanan keluar (ke personel) tetap sinergi dengan semua stakeholder, termasuk elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan keamanan, ketertiban dan ketentraman dalam tata kelola berkehidupan," ungkapnya.
Ubah Stigma Mentawai Sebagai Tempat 'Pembuangan' Personel Bermasalah
Baca Juga: Kasus Brigadir J, Ini Hasil Uji Lie Detector Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma'ruf
Dirinya akan mengubah stigma bahwa Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagai tempat bagi personel bermasalah.
"Saya akan mengubah stigma atau imaje itu. Dan saya tidak akan melakukan itu," kata Teddy.
Seperti diketahui, Kepulauan Mentawai berada di tengah samudera Hindia tentu sangat jauh dari pusat ibukota provinsi. Kabupaten ini masih masuk dalam zona daerah tertinggal, terluar, dan terdepan.
Teddy mengatakan, dirinya melakukan perpindahan tugas personel ke Kepulauan Mentawai hanya sebatas mutasi. Hal ini bukan bersifat sebuah hukuman.
"Kalau toh kemarin-kemarin saya lakukan, itu sifatnya mutasi rutin saya, bukan sifatnya penghukuman. Barang kali itu warisan (kapolda) pendahulu sebelum saya," ujarnya.
"Makanya tadi saya katakan dalam tatap muka tadi (bersama personel Polres Mentawai), saya akan mengubah stigma atau kebijakan itu," katanya.
Menurut Teddy, personel yang bermasalah sebaiknya dititipkan di provost atau di propam. Sehingga dapat dilakukan pengawasan agar kesalahan tidak terulang kembali.
"Tapi di tempat jauh seperti ini (dipindahtugaskan), sedangkan populasi (penduduk) di sini sudah bagus, bisa jadi polisi ini menjadi pemicu warga menyimpang. Itu yang tidak saya harapkan," cetusnya.
Sementara itu, Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu'at mengatakan, saat ini pihaknya hanya memiliki 286 personel yang tersebar baik di mako dan polsek. Padahal idealnya harus memiliki 600 personel.
"Jadi kekurangan sekitar 300 lebih. Jadi kami memang kekurangan soal (personel) itu," ungkapnya.
Mu'at menjelaskan, di wilayah hukumnya hanya terdapat empa polsek yang bisa bertanggung jawab menjaga gangguan kamtibmas di tiga kecamatan. Setiap polsek diisi 30-40 personel.
"Termasuk personel babinkamtibmas kami hanya 22 orang. Ini masih kurang, harusnya 42 personel seusai dengan desa di Kabupaten Kepulauan Mentawai," katanya.
Kontributor: Septra S
Berita Terkait
-
Cara Kerja Polygraph yang Dipakai Polisi Buat Interogasi Ferdy Sambo, Efektif Tidak?
-
Polisi Tangkap Dua Pelaku Penimbunan BBM Solar Subsidi, Modusnya Begini
-
Penyelundupan 40 Kg Sabu dari Malaysia di Perairan Bengkalis Digagalkan Polisi
-
Bejat, Seorang Pria Perkosa Remaja Perempuan Penyandang Disabilitas, Polisi Bilang Begini
-
Viral Wanita Diinjak dan Ditendang hingga Terkapar di Tangerang, Ini Kata Polisi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Semen Padang FC Optimistis Raih Tiga Poin Saat Hadapi PSBS Biak di Stadion Agus Salim!
-
Kota Padang Hadirkan Aplikasi Lapor Kekerasan Perempuan dan Anak, Begini Cara Lapornya!
-
Sukses Melesat! UMKM Healthcare Berkembang Berkat Program BRI Pengusaha Muda BRILiaN
-
Cuan Maksimal! Investasi SR023T3 & SR023T5 Dapat Kupon 5,95% Hingga Cashback Belasan Juta
-
Padang Bakal Bentuk Satgas Penanganan Ternak di TPA Air Dingin, Ini Alasannya