Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 05 September 2022 | 14:59 WIB
Seorang perempuan berpakaian muslimah melabrak pengurus masjid di Perumahan Wisma Cakra, Limo, Depok, Jawa Barat, Senin (5/9/2022). Sebab, ia merasa terganggu oleh bunyi suara salawat yang dikumandangkan via pelantang suara. [Instagram]

"Ibunya suruh tinggal di hutan saja," @azkhxxx.

"Kalau cara dia begitu. Ini bukan persoalan. Mungkin putar ngajinya kekencengan," @brechxxx.

Disorot media asing

Sebelum adanya kasus ini, tahun 2021, penggunaan pelantang suara di masjid juga turut menjadi sorotan media asing.

Baca Juga: Kejaksaan Usut Aliran Dana Hibah ke Bawaslu Depok

Saat itu tersiar kabar tentang suara azan di Jakarta, menjadi sorotan media internasional, Agence France-Presse (AFP).

Tak tanggung-tanggung, dalam laporan bertajuk Ketakwaan atau gangguan kebisingan? Indonesia mengatasi reaksi volume azan yang diterbitkan Kamis (14/10/2021) itu mengatakan mengkomplain volume azan di Indonesia akan berbuntut panjang.

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), mengatakan sebagian besar speaker masjid di Indonesia mengeluarkan suara yang buruk.

Menurutnya suara dari masjid itu bisa didengar, tetapi tidak bisa dimengerti.

Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla dalam Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad yang disiarkan di Youtube Masjid Istiqlal TV, Selasa (19/10/2021).

Baca Juga: Dana Pilkada Depok Mengalir ke Tempat Hiburan Malam, Jaksa Bidik Oknum Bawaslu

Dia memaparkan berbagai peran masjid pada zaman Rasulullah SAW dan menceritakan kunjungannya saat ke Semarang, Jawa Tengah, dan Bandung, Jawa Barat. Dia menilai ada masalah pada sound system masjid.

Load More