Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 15 Juni 2022 | 15:31 WIB
Ekspor cicak kering ke Hongkong. [Dok.Covesia.com]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 670 kilogram Cicak kering asal Sumatera Barat (Sumbar) kembali di ekspor ke Hongkong, Rabu (15/6/2022).

Sebelum dikirim ke Hongkong, sebanyak 25 koli Cicak kering tersebut diperiksa oleh Karantina Pertanian Padang melalui Wilayah Kerja Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

Kepala Balai Karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto mengatakan, media pembawa dengan kondisi fisik baik dan jumlah sesuai dengan permohonan.

Selain itu, juga dengan kemasannnya yang utuh sehingga dapat dilakukan sertifikasi dengan menerbitkan sertifikat karantina berupa Surat Keterangan untuk Bahan Asal Hewan (KH-12).

Baca Juga: Pengikut Khilafatul Muslimin Terdeteksi di Kota Padang, Kapolda Sumbar: Jumlah Pastinya Saya Tidak Tahu

Ia mengaku senang dan bangga dengan keuletan para pengusaha Cicak kering ini.

"Akhirnya Cicak kering dapat kembali di ekspor ke Hongkong. Saya cukup senang dan bangga kepada pengguna jasa, karena bisa dapat melihat peluang untuk cicak yang bisa diekspor. Ini termasuk jarang dan unik. Selain itu, di Sumbar juga punya potensi ekspor Sarang Burung Walet. Karena sudah banyak peminatnya," katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com.

Menurutnya, para pengguna jasa jika ingin mengekspor komoditas hewan maupun tumbuhan jangan lupa untuk memenuhi syarat perkarantinaan. Untuk menjaga adanya penyakit pada media pembawa tersebut.

"Jadi untuk kali ini Ekspor Cicak kering meningkat dua kali lipat yang sebelumnya 330 Kg, sekarang mencapai 670 Kg. Cicak kering ini di Hongkong dipercaya oleh masyarakat di sana untuk obat herbal tiongkok yang bisa menyembuhkan penyakit," katanya.

Baca Juga: Geger Nasi Padang Babi, Ketua MUI Sumbar: Segala Terkait Minangkabau, Makanan Tradisinya Harus Halal

Load More