Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 14 Juni 2022 | 22:27 WIB
Tangis ibu, ayah dan keluarga seorang siswa MTS negeri 1 Kotamubagu, Sulawesi Utara, pecah saat pemakaman BT. Anak itu meninggal dunia setelah di-bully oleh 9 teman sekolahnya. [Instagram]

SuaraSumbar.id - Tangis ibu, ayah dan keluarga seorang siswa MTS negeri 1 Kotamubagu, Sulawesi Utara, pecah saat pemakaman BT. Anak itu meninggal dunia setelah di-bully oleh 9 teman sekolahnya.

Keluarga besar dan warga setempat yang memenuhi rumah duka menangis histeris tatkala jenazah BT dibawa ke dalam. Hal yang sama juga terjadi saat pemakaman BT.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, Selasa (14/6/2022), BT tewas setelah dianiaya kesembilan teman sekolahnya.

Peristiwa itu terjadi hari Rabu (8/6), saat BT berjalan hendak ke masjid sekolah untuk salat Zuhur.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Ini Dampak dan Penyebab Bullying di Sekolah

Siswa berinisial BT (13) tersebut, sempat dianiaya 9 orang teman sekolahnya sebelum dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia.

Tangis ibu, ayah dan keluarga seorang siswa MTS negeri 1 Kotamubagu, Sulawesi Utara, pecah saat pemakaman BT. Anak itu meninggal dunia setelah di-bully oleh 9 teman sekolahnya. [Instagram]

"Korban diikat dan dipukuli oleh sembilan pelaku," kata Kapolres Kotamubagu AKBP Irham Halid melalui Kasi Humas Iptu I Dewa Adiyatna, Senin (13/6/2022).

Dia mengatakan, para pelaku awalnya menutup mata korban. Kedua tangan BT lalu diikat sebelum dipukuli beramai-ramai.

"Korban akhirnya dibawa ke RS Kotamubagu. Dia sempat dirujuk ke RSUD Malalayang Manado, Sabtu 11 Juni."

Seorang siswa MTS negeri 1 Kotamubagu, Sulawesi Utara, tewas mengenaskan diduga karena menjadi korban perundungan atau bully teman-temannya. Viral di media sosial, sang ibu yang menangis saat mengetahui anaknya meninggal dunia. [Instagram]

Kasi Humas Iptu I Dewa Adiyatna mengatakan, BT kemudian diwajibkan mendapat perawatan di RSUP Kandou Malalayang karena terdapat kelainan di usus.

Baca Juga: 5 Fakta Siswa MTS Dibully, Diikat dan Dianiaya Ramai-ramai sampai Nyawa Melayang

"Sempat dioperasi, tapi Minggu (12/6) kemarin nyawa korban tak tertolong."

Dia mengungkapkan, kesembilan pelaku kekinian sudah dibawa ke polres untuk diperiksa.

Sementara di media-media sosial, beredar luas ibu BT menangis dan tergeletak di lantai rumah sakit saat mengetahui anaknya meninggal dunia.

Kontributor : Rizky Islam

Load More