Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 09 Juni 2022 | 10:10 WIB
Anak-anak bermain di antara sampah di Sungai Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Rabu (11/5/2022). [Dok,Antara/Iggoy el Fitra]

SuaraSumbar.id - Koalisi Masyarakat Peduli Batang Arau (KMPBA) mendesak pemerintah untuk segera memulihkan kondisi sungai Batang Arau Padang. Pasalnya, secara keseluruhan mulai dari hulu sampai hilir, kondisinya sangat memprihatinkan.

"Kondisi Sungai Batang Arau menggenaskan. Baru-baru ini, Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menemukan 420 partikel mikro plastik dalam 100 liter air di Sungai Batang Arau. Partikel-partikel mikro plastik itu berukuran 1000-2.500 mikron dengan jenis fiber dan filamen, ini harus serius disikapi," kata Koordinator KMPBA, Miko Kamal, Rabu (8/6/2022).

Menurut Miko, selain temuan tersebut secara kasat mata, terlihat ragam sampah di sepanjang sungai saat ini juga terjadi pendangkalan.

"Kami mendesak dilakukan pengerukan Batang Arau dan mengangkat sampah atau membersihkan Batang Arau dari sampah dalam waktu cepat," katanya.

Baca Juga: Melambung Tinggi, Harga Cabai Merah di Sumbar Nomor 3 Termahal se Indonesia

Kemudian pihaknya juga mendesak pemerintah untuk melakukan penegakan hukum secara konsisten terhadap pihak-pihak yang membuang sampah termasuk limbah pabrik, industri bengkel, rumah sakit dan sejenisnya baik berupa cairan, padatan maupun gas.

"Kami juga mendesak pemerintah untuk meminta pertanggungjawaban produsen atau perusahaan atas sampah yang mereka hasilkan dan ikut mencemari Batang Arau," ujarnya.

Pihaknya juga mendesak pemerintah untuk melibatkan sekolah dan guru-guru serta tenaga kependidikan dalam praktik pembangunan jiwa anak-anak didik agar tidak membuang sampah sembarangan, termasuk tidak membuang sampah ke Batang Arau dan drainase seputar Batang Arau.

Lalu mendesak pemerintah memaksimalkan sosialisasi penyelamatan Batang Arau dengan melarang masyarakat membuang sampah ke Batang Arau dan drainase seputar Batang Arau.

"Sosialisasi dimaksud dapat dilakukan dengan cara menggunakan mobil informasi keliling, pembuatan spanduk dan baliho, leaflet dan media informasi lainnya," ujarnya.

Baca Juga: 2 ASN Pemkot Padang Kembali Kerja Usai Dipenjara dan Diberhentikan, Ini Alasannya

Ia juga mengimbau komunitas, lembaga swadaya masyarakat dan perguruan tinggi melakukan edukasi terhadap partisipasi masyarakat dalam menjaga Batang Arau dan tidak membuang sampah ke Batang Arau dan drainase seputar Batang Arau.

Koalisi Masyarakat Peduli Batang Arau dibentuk sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya penyelamatan Batang Arau, pada 8 Juni 2022 oleh beberapa komunitas masyarakat sipil

KMPBA merupakan koalisi terbuka yang didirikan dan/ digerakkan oleh beberapa lembaga yang peduli terhadap penyelamatan Batang Arau.

Koalisi didirikan oleh Forum DAS Padang, Walhi Sumbar, MKSC, Pusat Kajian Lingkungan Hidup UMSB, Rang Mudo Palito Pendidikan, Gema Pelita, Gugah Nurani Indonesia, Bumi Ceria, LP2M, Diving-UBH, DPD Asobsi Kota Padang.

Lalu, ICCN, TP2 Dewi, Padang Heritage, Jambak Sea Turtle Camp, IATTA, Rumah Literasi Griya Istiqlal, TGUPS dan Ranah Rantau Circle. (Antara)

Load More