SuaraSumbar.id - Sebanyak 237 sapi dan kerbau warga di Sumatera Barat dilaporkan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Data tersebut diungkapkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sumbar.
Dari 237 ekor ternak tersebut, 17 ekor di antaranya adalah kerbau dan sapi 220 ekor. Namun hingga kini, belum ditemukan kasus kematian, potong paksa maupun kesembuhan pada hewan tersebut.
Meski begitu, harga daging sapi di Sumbar masih berkisar Rp 140-150 ribu per kilogram. Hal itu terpantau di Pasar Raya Padang.
Salah satu pedagang daging sapi lokal Wahyu mengatakan, harga daging saat ini Rp140-150 ribu.
"Sesudah lebaran harga daging berkisar diantara 140-150 ribu perkilo, sementara untuk pendapatan saat ini berkurang dibandingkan sebelumnya," katanya dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Kamis (19/5/2022).
Wahyu memprediksi, terkait PMK yang ditemukan pada sapi akan membuat daya jual semakin turun sementara harga daging akan melonjak naik.
"Semakin banyak sapi yang terjangkit PMK, tentu harga daging akan semakin mahal sedangkan untuk penjualan semakin turun," sebutnya.
Menurutnya, masyarakat sekarang banyak beralih membeli daging ayam dibandingkan daging sapi. "Penjualan merosot jauh, biasanya jam empat sore itu sudah pulang, sekarang saja jam dua siang daging masih banyak," terang dia.
"Sekarang harga Rp140-150 itu masih normal namun jika sapi banyak yang ditemukan terjangkit PMK tentu akan terkendala pada pemotongan, yang akhirnya berujung pada susahnya mendapatkan daging sapi," katanya.
Baca Juga: Update Wabah PMK di Mojokerto, 437 Ekor Sapi Sembuh, 26 Ekor Mati Terinfeksi PMK
Senada dengan Wahyu, Pak Jon juga mengatakan hal yang sama, harga daging sapi saat ini Rp140-150 ribu per kilogram.
"Harganya masih normal, karena pembeli banyak yang menawar akhirnya saya ssering menjual dengan harga Rp140 ribu saja. Sesekali ada yang dapat Rp150 ribu," ujar dia.
Lanjut dia, ditemukannya PMK pada sapi di Sumbar akan berpengaruh kepada harga naik dan pendapatan.
"Bisa jadi nantinya harga daging melonjak naik, namun pendapatan semakin berkurang," sebutnya.
Terkait PMK pada hewan, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian Kota Padang drh. Sovia Hariani mengatakan, daging hewan yang terjangkit PMK masih boleh untuk dikonsumsi dengan daging yang terjangkit PMK tersebut dibuang seperti terjadi pada lidah maka jangan konsumsi lidahnya.
"Dagingnya masih aman dikonsumsi, tetapi usahakan dimasakan dengan matang," katanya.
Berita Terkait
-
Pemkab Batang Siapkan Tempat Isolasi Ternak Terindikasi PMK
-
Wabah PMK Jadi Ujian Besar Peternak Hewan di Pandeglang, Pemerintah Diminta Setop Hewan Ternak dari Luar Daerah
-
Harga Daging Sapi di Palembang Masih Tinggi Meski Lebaran Telah Berlalu, Pedagang Bakso Kebingungan
-
Pemprov DKI Upayakan Tekan Kenaikan Harga Daging Akibat Wabah PMK
-
Wabah PMK Meluas, Penyaluran Daging Kerbau DIY Dihentikan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Konsolidasikan 1.000 Relawan BUMN di Sumatra, Dukung Pemulihan Warga Terdampak
-
BRI Terjunkan Berbagai Bantuan kepada Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera
-
5 Sunscreen untuk Kulit Berjerawat, Harga Mulai Rp 60 Ribuan
-
Pemulihan Irigasi Batang Anai Dipercepat, Jaga Suplai Air Petani Pasca Longsor
-
Ombudsman Sumbar Bongkar Penahanan Ijazah Siswa, Ribuan Dokumen Akhirnya Dilepas Sekolah