Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 21 April 2022 | 20:09 WIB
Warga Palestina melewati pangkalan militer Jihad Islam yang hancur setelah menjadi target serangan pesawat tempur Israel, di selatan Jalur Gaza. [Dok.Antara/Reuters]

SuaraSumbar.id - Pesawat Israel menggempur Gaza pada Kamis (21/4/2022). Serangan itu merupakan balasan dari serangan sebuah roket yang berasal dari wilayah Palestina.

Pernyataan itu disampaikan pejabat Hamas dan sumber militer Israel.

Dua kamp pelatihan digunakan oleh Hamas yang menguasai kantong wilayah yang diblokade, dan tidak ada laporan mengenai korban, ungkap saksi mata.

Pesawat tempur Israel menghantam sebuah pos keamanan dan sebagian situs bawah tanah yang digunakan untuk membuat mesin roket, kata militer Israel lewat pernyataan.

Baca Juga: Gaza Memanas Lagi, Eskalasi Mungkin Meluas Setelah Militer Israel vs Warga Palestina Saling Bunuh

Sebelumnya, sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mendarat di Israel selatan, merusak satu rumah dengan nihil korban jiwa, kata polisi. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan kedua pada hari ini.

Terjadinya kembali kekerasan di Israel dan wilayah Palestina menimbulkan kekhawatiran bakal terjadi konflik yang lebih luas. Sejak Maret, pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 29 warga Palestina dalam penyerbuan di Tepi Barat dan sederet serangan mematikan oleh warga Arab yang menewaskan 14 orang di Israel.

Lewat pernyataan Hamas menyebutkan bahwa gempuran Israel hanya akan mendorong warga Palestina untuk "melawan pendudukan dan meningkatkan dukungan mereka untuk Yerusalem dan warganya."

Bentrokan di Kota Tua Yerusalem - terutama di kompleks Masjid Al Aqsa, yang dikenal sebagai Kuil Bait Suci oleh kaum Yahudi - berpotensi badai api yang lebih besar seperti perang Israel-Gaza selama 11 hari tahun lalu, yang menewaskan lebih dari 250 orang di Gaza dan 13 orang di Israel.

Ketegangan tahun ini meningkat, sebagian karena bulan suci Ramadhan bertepatan dengan perayaan Paskah Yahudi.

Baca Juga: BKSAP DPR Bakal Kunjungi Gaza, Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina

Dengan memperbolehkan lebih banyak penganut Yahudi memasuki kompleks tersebut, warga Palestina mengatakan Israel melanggar kebijakan berabad-abad di mana jemaah bukan Muslim boleh berkunjung tetapi tidak berdoa.

Para pemimpin Israel mengatakan bahwa mereka menjamin kebebasan beribadah bagi semua agama di Yerusalem.

Masjid Al Aqsa merupakan situs paling suci ketiga bagi umat Muslim dan juga dihormati sebagai lokasi dua kuil kuno oleh kaum Yahudi.

Rakyat Palestina menginginkan Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan.

Israel yang mencaplok Yerusalem Timur melalui langkah yang tidak diakui oleh internasional setelah merebut area tersebut pada perang 1967, selalu menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya. (Antara/Reuters)

Load More