Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 16 April 2022 | 05:05 WIB
Murtede alias Amaq Sinta (34), korban begal yang dijadikan tersangka oleh penyidik Polres Lombok Tengah. [ANTARA]

"Jam berapa perginya?"

"Jam 12 malam."

"Yang dibawa apa saja?"

"Nasi dan air hangat."

Baca Juga: Videonya Sukses Bikin Nangis! Suami-suami Mikir Kalau Mau Menyakiti Istrinya

"Bawa senjata tajam juga?"

"Iya bawa, karena hari kan sudah malam."

"Apa jenisnya? Keris atau pisau?"

"Pisau."

Sebelumnya diberitakan, Amaq Sinta merupakan korban begal yang ditetapkan jadi tersangka dan ditahan polisi dengan tuduhan membunuh dua begal dan melukai begal lainnya.

Baca Juga: Viral Video Ibu Rela Makan Telur Demi Anaknya Makan Ikan, Tapi Endingnya Bikin Keki

Malam itu ia dibegal empat orang saat mengendarai sepeda motornya di jalan Desa Ganti untuk mengantarkan makanan buat ibunya, di Lombok TImur, pada Minggu malam (10/4/2022).

Saat dibegal oleh empat orang itu, dia tidak melarikan diri melainkan membela diri dan bertarung dengan mereka.

"Saya melakukan itu, karena dalam keadaan terpaksa. Diadang dan diserang dengan senjata tajam, mau tidak mau harus kita melawan. Sehingga seharusnya tidak dipenjara, kalau saya mati siapa yang akan bertanggung jawab," katanya.

Sehari-hari Amaq Sinta bersama sang istri Mariana (32), bekerja menjadi petani setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, ia juga hanya merupakan warga biasa, karena tidak pernah sekolah.

"Saya kerja sebagai petani," katanya.

Ia menceritakan malam itu akan pergi ke Lombok Timur untuk mengantarkan makanan buat ibunya. Namun sesampai di TKP ia dihadang dan diserang para pelaku menggunakan senjata tajam.

Load More