SuaraSumbar.id - Pembangunan sebuah dermaga di Malaysia membuat geger publik negeri jiran tersebut. Sebab, dermaga sederhana tersebut menelan biaya fantastis yakni RM 50 ribu atau setara Rp 170 juta.
Proyek itu menjadi sorotan publik setelah foto-foto dermaga yang hanya terbuat dari kayu di Kampung Mutap, Miri, Sarawak, viral di media-media sosial.
Departemen Pekerjaan Umum atau Jabatan Kerja Raya (KR) Sarawak, mengunggah foto-foto dermaga kayu lengkap dengan biaya konstruksinya di akun Facebook mereka, Minggu (8/4) akhir pekan lalu.
Berikut narasi keterangan foto-foto tersebut:
Acara Penyerahan Proyek Selesai, Bina Baru Jeti Kampung Mutap, oleh Ibu Fatin Fahsha Binti Adenan (perwakilan dari Divisional Engineer, JKR Miri) kepada Ibu Sediah Binti Abdullah (KK, Kampung Mutap, Bekenu) dilaksanakan pada tanggal 06 April 2022.
Periode dimulainya proyek ini adalah pada 07 Maret 2022 dan selesai lebih cepat dari jadwal pada 01 April 2022. Dermaga ini dibangun untuk menggantikan dermaga lama yang telah rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
Proyek RTP DUN N.71 Bekenu, Bina Baru Jeti Kampung Mutap merupakan salah satu proyek di bawah pengawasan JKR Miri dengan biaya proyek RM50.000,00. Lingkup pekerjaan proyek ini adalah pembangunan dermaga dengan lebar 1m x panjang 15m.
Dengan selesainya dermaga ini akan memudahkan warga Kampung Mutap Bekenu untuk melakukan aktivitas sehari-hari terutama pada saat banjir dan air pasang karena warga akan menggunakan jalur sungai sebagai jalur alternatif menuju Pasar Bekenu.
Turut hadir Puan Jacqueline Anak Augustine (Asisten Teknik Sipil, JKR Miri) dan kontraktor Perusahaan Bukit Balat.
Baca Juga: Viral Wanita Berakhir di Rumah Sakit Gegara Bihun Kering Nyangkut di Kuku, Ternyata Bisa Sefatal Ini
Unggahan itulah yang memantik kritik masyarakat yang menilai RM 50 ribu terlalu mahal untuk membangun dermaga kayu.
Publik lantas mendesak KPK Malaysia atau Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) untuk menelisik proyek tersebut.
Kantor berita Bernama, Selasa (12/3/2022), memberitakan MACC sudah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan dermaga kayu di Sarawak.
MACC melansir tidak ada unsur tindak pidana korupsi dalam proyek tersebut.
"Kayu yang digunakan dalam proyek itu adalah jenis belian asli serta sudah disertifikasi para ahli."
Setelah viral, Departemen Pekerjaan Umum Sarawak mengunggah klarifikasi ke akun Facebook mereka, terkait harga proyek dermaga kayu itu.
"Biaya JKR Sarawak didasarkan pada jadwal tarif JKR tahun 2020 yani RM 9 ribu (setara Rp 30 juta) per meter kubik untuk kayu belian."
Akun departemen itu juga menjelaskan, awalnya mereka akan membuat dermaga yang terbuat dari baja. Tapi usul itu ditolak kepala kampung karena dinilai harganya terlalu mahal.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Viral Wanita Berakhir di Rumah Sakit Gegara Bihun Kering Nyangkut di Kuku, Ternyata Bisa Sefatal Ini
-
Tahu Gaji Calon Suami Rp 3,7 Juta, Wanita Ini Langsung Membatalkan Pertunangan, Keputusannya Dipuji Warganet
-
Prioritaskan Piala Asia Ketimbang SEA Games, Malaysia Bakal Gelar Dua Laga Uji Coba
-
20 Tahun Menghilang, Warga Kabupaten Maros Ditemukan di Malaysia, Wajahnya Berubah Drastis
-
Belasan PMI Ilegal Diamankan di Perairan Asahan
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Dorong Ekonomi Kreatif, Indosat Perkuat Digitalisasi UMKM Batik di Solok
-
Gubernur Sumbar Wanti-wanti Soal Perusakan Rumah Doa Kristen di Padang: Warga Jangan Terprovokasi!
-
Respon MUI Sumbar Soal Perusakan Rumah Doa Kristen di Padang: Usut Tuntas Secara Menyeluruh!
-
Polisi Masih Jaga Rumah Doa Kristen di Padang yang Dirusak Warga, Ini Alasannya
-
Malu Hamil di Luar Nikah, Perempuan di Padang Buang Bayi di Pinggir Jalan dan Kini Terancam Penjara!