"Kebiasaan ini tentu sangat baik agar nanti saat berpuasa, umat muslim tidak terlewat untuk sahur dan menjalankan sholat subuh," ujar dia.
Selain itu, sebaiknya Anda memperhatikan asupan, mulai dengan mengurangi konsumsi daging olahan dan makanan siap saji. Fridolin menuturkan, membiasakan diri untuk sarapan dan tidak terlambat makan siang juga baik dilakukan.
Rutin mengonsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung serat untuk melancarkan metabolisme tubuh agar tidak mengalami sembelit.
Anda ada baiknya juga mengurangi kebiasaan ngemil karena tubuh dapat merasa kenyang sesaat hingga mengganggu pola makan. Kebiasaan ngemil juga dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh yang berhubungan dengan resistensi insulin yang dapat mengganggu metabolisme gula.
Baca Juga: Tak Perlu Tutup Gorden, Warteg di Tangsel Boleh Buka Jam 2 Siang saat Ramadhan
Dengan asupan sehat dan membiasakan tubuh tidak sering ngemil maka saat buka puasa, tubuh sudah terbiasa tidak harus mengonsumsi cemilan manis dan lezat.
Tips berikutnya yakni membiasakan tubuh sering bergerak. Lakukan olahraga secara rutin dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jogging, jalan cepat, yoga.
"Mereka yang rutin berolahraga akan mendapat bonus tubuh lebih bugar, dapat berpikir lebih jernih, dan mudah beristirahat. Jika nanti bulan puasa, lakukan olahraga jelang berbuka atau beberapa saat setelah berbuka," kata Fridolin.
Tips terakhir yakni mempersiapkan jaring pengaman finansial jika terjadi serangan sakit. Jaring pengaman finansial tersebut adalah asuransi kesehatan karena dengan memiliki asuransi kesehatan maka pasien leluasa mengakses layanan kesehatan yang berkualitas tanpa terkendala biaya pengobatan.
“Puasa memang memberi banyak manfaat sehat, seperti membakar lemak jahat, detoksifikasi tubuh, hingga meningkatkan kinerja otak. Tetapi, bagi sebagian orang bisa lebih mudah sakit karena kurang cairan dan tidak cukup mendapatkan asupan nutrisi," kata Fridolin.
Baca Juga: Tak Perlu Tutup Gorden, Warteg di Tangsel Boleh Buka Jam 2 Siang saat Ramadhan
Dia menambahkan, menjalankan puasa pada musim pancaroba dalam masa pandemi, tubuh rentan terserang penyakit.
Berita Terkait
-
Hukum Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Syawal, Mana Lebih Utama? Ini Kata Ulama
-
Keutamaan Puasa Syawal 6 Hari yang Disebut Geni Faruk Seperti Setahun Berpuasa, Benarkah?
-
Apakah Bayar Fidyah Bisa Dicicil? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Haid di Bulan Ramadhan? Ini Doa Niat Qadha Puasa yang Wajib Kamu Tahu
-
Hari Ini 15 Maret Puasa Ke Berapa? Ketahui Doa dan Keutamaannya
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
21 Orang Tewas Kecelakaan Selama Lebaran 2025 di Sumbar, 213 Orang Luka-luka!
-
Sukses Ekspor Berkat BRI, UMKM Asal Sidoarjo Raup Omzet Fantastis
-
BRI Bagikan Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025
-
Anggota Satpol PP Agam Dikeroyok Puluhan Orang Saat Bubarkan Orgen Tunggal, Kepala hingga Kaki Lebam
-
Aktivitas Vulkanik Gunung Talang Solok Meningkat, Badan Geologi Minta Masyarakat Waspada Longsor!