Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 24 Maret 2022 | 15:56 WIB
Pendeta Saifudin Ibrahim [Youtube]

SuaraSumbar.id - Pendeta Saifuddin Ibrahim makin menjadi-jadi. Terbaru, dia melontarkan kalimat bahwa Nabi Muhammad SAW pernah dibaptis dan menikah dengan cara agama Kristen.

Hal itu disampaikan mantan pengajar pesantren itu dalam video berjudul "Pak Mahfud, Jangan Kecewakan NKRI, Nanti Tuhan Bisa Marah Lho".

“Saya bayangkan yang tidak ada dalam sejarahnya itu, Muhammad menikah dengan agama apa waktu itu?,” tanya Saifuddin Ibrahim di kanal Youtube Saifuddin Ibrahim, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Kamis (24/3/2022).

Lantas, pendeta yang disinyalir berada di AS itu juga menyebut bahwa istri Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah adalah janda dari orang Kristen dan paman Siti Khadijah seorang pendeta.

Baca Juga: Kasusnya Disebut Lebih Berat dari M Kece, Irjen Napoleon Tunggu Pendeta Saifuddin Tertangkap: Paling Ku Jilat Saja Dia!

Atas dasar itu, Saifuddin menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah menikah dengan cara Kristen kala itu.

“Lah kalau Khadijah itu janda orang kristen, pamannya itu adalah pendeta, gak mungkin dong menikah dengan cara jahiliyyah. Pasti dengan Kristen,” terangnya.

Dia pun menyebut sebelum menikah, Nabi Muhammad SAW dibabtis terlebih dahulu. Bahkan, pendeta Saifuddin Ibrahim juga menyebut cara pembabtisannya.

“Jadi dikristenisasi dulu, pasti Muhammad dibaptis dulu. Walaupun mungkin baptis percik karena kristennya bukan GBI,” jelasnya.

Kemudian, dia juga menyebut bahwa agama Islam merupakan salah satu sekte dalam agama Kristen. “Pasti, karena Islam itu salah satu sekte Kristen,” bebernya.

Baca Juga: Heboh! Pendeta Saifuddin Blak-blakan Sebut Islam Salah Satu Sekte Kristen

Salah satu bukti kebenaran pernyataannya, menurut Saifuddin Ibrahim, ialah tak ada satupun kyai yang bisa menjawab jika ditanya dengan cara apa Nabi Muhammad menikah.

“Tidak ada satu kyai pun yang bisa menjawabnya, dengan agama apakah Muhammad menikah? Pasti dengan Kristen,” tegasnya.

Sebelumnya, Pendeta Saifuddin meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Alquran karena bisa membuat orang berbuat intoleran dan radikal.

Disamping itu, pendeta Saifuddin Ibrahim juga meminta revisi kurikulum pesantren yang menurutnya selama ini akan melahirkan pentolan - pentolan teroris.

Load More