Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 22 Maret 2022 | 12:28 WIB
Tokoh-tokoh berdarah Minang. [Dok.Covesia.com]

Pada tahun 1717 Raja Kecil berhasil menguasai Kesultanan Johor sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai Sultan Johor, dengan gelar Yang Dipertuan Besar Johor, namun pada tahun 1722 karena pengkianatan beberapa bangsawan Johor, ia tersingkir dan kemudian pindah ke Siak dan menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat pemerintahannya tahun 1723.

3.Raja Melewar (Negeri sembilan)

Orang Minang berpengaruh ketiga Raja Melewar adalah seorang Raja atau Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan pertama di Semenanjung Malaya. Ia merupakan keturunan Yang Dipertuan Pagaruyung, yang diutus langsung dari Kerajaan Pagaruyung untuk menjadi Raja di Negeri Sembilan.

Nama lengkapnya adalah Yang Dipertuan Besar Sri Paduka Raja Tuanku Mahmud Syah ibni al-Marhum Sultan ‘Abdu’l Jalil, Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan. Raja Melewar memerintah dari tahun 1773 sampai 1795.

Baca Juga: Ditolak di Ranah Minang, Ketua GP Ansor Sumbar: Mereka yang Menolak Itu Seharusnya Dipertanyakan

Para pemukim Minangkabau sudah berdiam di Negeri Sembilan sejak abad ke-15. Pada awalnya mereka berada di bawah perlindungan Malaka, dan kemudian Johor. Pada abad ke-18 Johor yang melemah tak mampu lagi melindungi Negeri Sembilan dari serangan orang-orang Bugis. Karena itu para pemuka Negeri Sembilan meminta diberikan raja dari Pagaruyung untuk memerintah mereka. Raja Pagaruyung saat itu, Sultan Abdul Jalil, mengabulkan permohonan itu dan mengutus Raja Melewar untuk menjadi raja di Negeri Sembilan.

4. Ahmad Boestamam (Partai Rakyat Malaysia)

Orang minang berpengaruh keempat Ahmad Boestamam lahir dari pasangan Raja Kechil dan Rasiah. Orang tuanya merupakan petani yang bermigrasi dari Salido, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ia mempunyai dua orang kakak, yaitu Rasunin dan Ramlah. Pada usia enam tahun, dia memasuki Sekolah Melayu di Behrang Ulu. Setelah itu melanjutkan ke Anderson School di Ipoh.

Ia menggunakan nama Ahmad Boestamam sebagai nama pena ketika mendirikan koran Suara Rakyat pada tahun 1945 di Ipoh, Perak. Ia berbakat besar dalam penulisan dan seorang pembicara yang handal. Ia di anugerahkan Panglima Negara Bintang Sarawak pada tahun 1976 dengan gelar Datuk.

5. Tuanku Abdul Rahman (Yang Dipertuan Agung)

Baca Juga: LKAAM Sumbar Bantah Tolak Bantuan Menag Yaqut, Fauzi Bahar: Justru Kita Berterima Kasih

Orang minang berpengaruh kelima Tuanku Abdul Rahman merupakan yang Di-Pertuan Besar Negeri Sembilan (setingkat Sultan atau Raja) selama puluhan tahun sejak 1933-1960. Negeri Sembilan sendiri merupakan negeri Minangkabau di luar negeri dan dihuni mayoritas Urang Awak semenjak abad ke-15. Tuanku Abdul Rahman yang gambarnya ada di mata uang Malaysia tersebut merupakan keturunan kelima dari Sultan Abdul Jalil, dari Pagaruyung.

Load More