SuaraSumbar.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, hingga saat ini belum ada tanda-tanda erupsi atau letusan Gunung Talamau. Untuk itu, warga tidak perlu panik.
Demikian dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati, melansir Antara, Minggu (27/2/2022).
"Waspada boleh tapi jangan panik. Yang perlu dikhawatirkan adalah bahaya longsor," katanya.
Ia menjelaskan, erupsi itu terjadi ada prosesnya dan tanda-tandanya yang terus dimonitor. Jika ada erupsi maka akan ada informasinya dan radius berapa melalui aplikasi pemantauan yang dilakukan.
Baca Juga: Klub Pratama Arhan Tokyo Verdy Menang Telak, Bendera Indonesia Berkibar
"Hingga saat ini belum ada tanda-tanda dan informasi mengenai adanya erupsi Gunung Talamau," ujarnya.
Masyarakat yang berdomisili di sekitar kaki Gunung Talamau jangan terlalu panik namun tetap waspada saja.
"Mengenai ada air sungai yang kering dan berlumpur kemungkinan ada aliran sungai yang tersumbat akibat longsor di kaki Gunung Talamau," katanya.
Pihak Balai Sungai, BPBD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang perlu melakukan penyisiran untuk membersihkan tumpukan material di sungai yang ada.
Gempa yang terjadi di Kabupaten Pasaman Barat memang bersumber dari daratan. Yang ditakuti terjadinya patahan Sumatera yang melintas di Pasaman Barat. Seperti segmen Sianok, segmen Angola.
Baca Juga: Pemerintah Klaim Keterisian RS Covid-19 Turun 36 Persen, Kasus Harian jadi 17,93 Persen
"Pusatnya dangkal kalau gempa di darat ini. Namun risikonya cukup tinggi, sehingga banyak rumah masyarakat yang roboh, apalagi bangunan rumah masyarakat tidak sesuai dengan daerah rawan gempa," katanya.
Pihaknya akan melakukan survei lebih lanjut terkait dengan dampak gempa. Sesuai dengan kajian keilmuan BMKG, karena ilmu manusia.
"Memang gempa susulan 124 kali terjadi di Pasaman Barat. Namun, kekuatannya semakin melemah. Dari 124 kali itu yang kuat atau terasa hanya 6 kali.
Berita Terkait
-
Alat Pendeteksi Gempa dan Tsunami di Sidrap Dicuri, BMKG: Sudah 4 Kali!
-
Efisiensi Anggaran Prabowo, BMKG Jamin Alat Pemantau Gempa Bumi dan Tsunami Tak Terdampak
-
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, BMKG: Masyarakat Diminta Waspada
-
Pemotongan Anggaran BMKG: Deteksi Dini Gempa Bumi dan Tsunami Terancam?
-
Istana Bantah Anggaran BMKG Kena Pangkas 50 Persen Buntut Efisiensi: Tidak Benar
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kecelakaan Beruntun di Lembah Anai, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Pemko Payakumbuh Gelar Program Pesantren Sekolah Selama Ramadan 2025
-
Bareskrim Polri dan Polda Sumbar Tangkap Kurir Ganja 74 Kg di Pasaman Barat
-
Kebakaran Lahan Sawit di Pesisir Selatan, Petani Diperkirakan Rugi Rp 100 Juta
-
Kronologi Bocah Tertembak Senapan Angin di Rumah Dinas Dokter, Ayah Korban Ungkap Kondisi Terkini