Sebelumnya, dia menjabat sebagai anggota KPU Pergantian antarwaktu sejak 29 Agustus 2016 untuk kepengurusan periode 2012-2017. Selanjutnya, ia kembali terpilih sebagai anggota KPU periode 2017-2022.
Terkait riwayat pendidikan, dia menempuh pendidikan sarjana pada program studi Hukum Tata Negara di Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, Jawa Tengah. Ia dinyatakan lulus pada 1995.
Lalu, ia melanjutkan pendidikan magister dan dinyatakan lulus dari program studi Ilmu Politik Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada pada 1998. Hasyim pun meraih gelar doktornya pada 2012 pada Program Studi Sosiologi Politik University of Malaya.
Dari segala jenjang pendidikan yang telah dilaluinya, Hasyim pun melakoni sejumlah pekerjaan, mulai dari Dosen Program Doktor Ilmu Kepolisian, Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Lembaga Pendidikan dan Latihan Kepolisian Indonesia, Jakarta, sejak 2016.
Lalu, dia juga merupakan dosen Program Studi Doktor Ilmu Sosial, Konsentrasi Kajian Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dosen Program Studi Doktor Ilmu Hukum, Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum, dan dosen Hukum Tata Negara Universitas Diponegoro di Semarang sejak 2013 hingga sekarang.
3. Mochammad Afifuddin
Saat ini dia masih menjabat sebagai anggota Badan Pengawas Pemilu dan memimpin Divisi Pengawasan dan Sosialisasi.
Dikutip dari laman resmi Badan Pengawas Pemilu, dia tumbuh dan besar di lingkungan keluarga santri Desa Pejangkung, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia menempuh pendidikan sarjana pada program studi Ilmu Tafsir Hadis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah di Jakarta.
Baca Juga: Ini Nama Tujuh Anggota KPU RI Periode 2022-2027
Selama berkuliah, diketahui dia aktif berorganisasi. Salah satunya, menjadi bagian dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Ia pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum Pengurus Besar PMII. Selain itu dia pun pernah menjadi ketua BEM UIN Syarif Hidayatullah periode 2000-2001.
Setelah selesai menempuh pendidikan sarjana, dia mengabdi sebagai peneliti di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia UIN Syarif Hidayatullah. Salah satu aktivitas dalam lembaga nonstruktural di UIN Syarif Hidayatullah itu berkaitan dengan isu pemilu. Pada suatu kesempatan, Afifuddin terpilih menjadi perwakilan PPSDM kampusnya itu dalam kegiatan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR).
Selanjutnya, pada 2005, dia melanjutkan pendidikan magister di Program Studi Ilmu Politik Universitas Indonesia. Selama melanjutkan pendidikannya itu, Afifuddin masih aktif di PPSDM UIN Syarif Hidayatullah dan mulai terlibat sebagai Sekretaris Nasional JPPR hingga menjadi Manajer Riset JPPR periode 2009-2011.
Selama bergabung dengan JPPR, pada 2013-2015, dia diberi mandat menjadi Koordinator Nasional JPPR dan menjadi salah satu anggota Dewan Pengarah JPPR periode 2015-2017. Lalu, ia bergabung menjadi anggota Badan Pengawas Pemilu periode 2017-2022.
4. Parsadaan Harahap
Sebagaimana dikutip dari laman resmi Badan Pengawas Provinsi Bengkulu, Harahap dilahirkan di Medan pada 1 Juli 1972. Ia mengenyam pendidikan sarjana pada program studi Agronomi di Universitas Bengkulu dan dinyatakan lulus pada 1999.
Berita Terkait
Terpopuler
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- Setelah BYD Atto 1 Datang, Berapa Harga Wuling Binguo Sekarang?
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
- Garap Creative Financing, Pemprov DKI Jakarta Buka Peluang Kolaborasi
Pilihan
-
PPATK Buka Opsi Blokir E-Wallet Nganggur
-
Profil Sutradara Film Merah Putih One For All Misterius, Diduga Punya Koneksi Politik
-
PPATK Ungkap ada Rekening Tidak Aktif Selama 35 Tahun
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah dari Xiaomi Terbaru Agustus 2025, Harga mulai Rp 2 Jutaan
-
3 Sosok Ini Bisa Bikin Sassuolo Jadi 'Neraka' untuk Jay Idzes
Terkini
-
Semen Padang Vs Persib Bandung, Almeida: Tetap Berbahaya Walau Tanpa Ramon Tanque!
-
Pedagang Bendera Merah Putih di Padang Sepi Pembeli, Ini Penyebabnya
-
BRI Resmi Beroperasi di Taiwan, Layani 360 Ribu Pekerja Migran Indonesia
-
Heboh Dugaan Penyelewengan Dana Rp 600 Juta di Pemkab Dharmasraya, Begini Respon BKPSDM
-
BRImo Tembus 42,7 Juta Pengguna, Volume Transaksi Capai Rp3.231 Triliun