Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 16 Februari 2022 | 08:15 WIB
Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa'aduddin Djamal saat diwawancarai awak media. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Anggota DPR RI Komisi X, Illiza Sa'aduddin Djamal meminta Pemerintah Indonesia untuk berkomunikasi dengan Pemerintah India dalam upaya menghentikan tindakan rasisme yang dialami umat Muslim di negara itu.

Ia mengatakan, PPP mendukung aksi seorang pelajar bernama Muskaan Khan yang teguh mempertahankan hak dan pendidikannya di tengah perlakuan rasisme Muslim India.

“Buat kami, Muskaan Khan adalah wajah perlawanan yang menolak tindakan rasisme terhadap dirinya dan umat Islam lainnya di tengah larangan menggunakan hijab. dan ini perlu kita dukung,” kata Illiza dalam keterangannya, Selasa (15/2/2022).

Ketua DPP PPP itu mengutuk keras tindakan rasisme tersebut. Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah India untuk memberikan perhatian serius atas kejadian tersebut karena sudah menjadi perhatian dunia internasional.

Baca Juga: Agar Semakin Banyak Nyawa Bisa Diselamatkan dari Kecelakaan Jalan Raya, India Wajibkan 6 Airbag

Menurut dia, persoalan rasisme terhadap umat Islam di India tersebut bukan yang pertama, tetapi sudah sering terjadi.

“Tindakan diskriminasi terhadap umat Islam tidak hanya terjadi dalam dunia pendidikan tetapi juga di berbagai bidang termasuk pekerjaan dan kesehatan," ujarnya.

Mantan Wali Kota Banda Aceh itu menilai aksi rasisme atas nama agama sama sekali tidak masuk akal dan tidak dibenarkan.

“Umat Muslim, khususnya pelajar Muslim di India berhak mendapatkan haknya dan mempertahankan keyakinan mereka,” katanya

Seperti diketahui aksi seorang pelajar dari India Muskaan Khan yang melakukan perlawanan terhadap kebijakan sekolahnya yang melarang penggunaan hijab di sekolah menjadi perhatian masyarakat seluruh penjuru dunia.

Baca Juga: Panas! Larangan Berhijab Mahasiswi Muslim di India Selatan Merembet ke Sejumlah Negara Bagian India Utara Pradesh

Persoalan itu bermula ketika sebuah kampus pra-universitas atau setara dengan sekolah menegah atas (SMA) di Distrik Udupi, Karnataka, tidak memperbolehkan siswa mengenakan jilbab di dalam kelas.

Hal tersebut yang menyebabkan terjadi protes hingga permasalahan tersebut meluas. (Antara)

Load More