Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 18 Januari 2022 | 13:15 WIB
Desain Ibu Kota baru Indonesia di Kaltim. [Istimewa]

SuaraSumbar.id - Anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon mengkritik nama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Menurutnya, nama Nusantara kurang cocok dijadikan sebagai nama Ibu Kota baru.

"Nusantara kurang cocok jadi nama Ibu Kota baru," kata Fadli Zon, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (18/1/2022).

Fadli Zon mengusulkan agar nama IKN diambil dari nama Presiden seperti Ibu Kota Kazakhstan. Dia mengusulkan nama Jokowi dipakai sebagai nama IKN.

"Nusantara punya pengertian sendiri sebagai wilayah Indonesia, belum lagi ada 'Wawasan Nusantara'. Usul saya nama Ibu Kota langsung saja 'Jokowi'. Sama dengan Ibu kota Kazakhstan Nursultan (dari nama Presiden Nursultan Nazarbayev)," ujarnya.

Baca Juga: Tanggapi Laporan Ubedilah, Gibran: Bisa Buktiin Nggak? Jangan Hanya Dugaan

Seperti diketahui, ibu kota baru Indonesia telah diputuskan pemerintah bernama Nusantara. Putusan soal nama ibu kota baru ini disampaikan oleh Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Penamaan ini telah diputuskan Panja RUU Ibu Kota Negara (IKN). Dia menyebut nama tersebut sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Suharso awalnya menjelaskan memang awalnya nama ibu kota baru Indonesia belum diisi dalam surpres Jokowi. Dia menyebut pihaknya sempat menahan nama itu lantaran belum mendapat konfirmasi oleh Jokowi.

"Mengenai nama ibu kota titik-titik itu, memang semula sudah ingin dimasukkan pada waktu penulisan surpres itu, tapi kemudian ditahan," kata Suharso saat rapat bersama Panja RUU IKN, Senin (17/1).

Suharso mengatakan Jokowi baru saja menyetujui nama ibu kota negara pada Jumat (14/1) yang lalu. Dia menyebut Jokowi setuju dengan nama 'Nusantara'.

"Ini saya baru mendapatkan konfirmasi langsung dan perintah langsung dari Bapak Presiden itu pada hari Jumat. Jadi ini sekarang hari Senin, pada hari Jumat lalu, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini namanya Nusantara," katanya.

Baca Juga: Roy Suryo Kritik Pedas Presiden Joko Widodo Soal Unggahan di Twitter

Load More