Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 12 Januari 2022 | 17:19 WIB
Penyuntikan vaksinasi dosis ketiga di Kota Sawahlunto. [Dok.istimewa]

SuaraSumbar.id - Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Sumatera Barat (Sumbar) memulai penyuntikkan massal vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster di Desa Sikalang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Rabu (12/1/2022).

Asisten I Pemko Sawahlunto, Kepala Desa Sikalang dan Ketua Pengurus Mesjid menjadi penerima perdana suntik vaksin dosis ketiga. Selain Kota Sawahlunto, Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan dua wilayah yang memenuhi syarat untuk penyuntikan Booster perdana tersebut.

Kepala BINDA Sumbar Hendra menyebutkan, dari hasil identifikasi pemerintah, terdapat ada sekitar 21 juta sasaran untuk bulan Januari yang sudah masuk ke dalam kategori penerima vaksin booster.

Menurutnya, sesuai ketentuan dari Kementerian Kesehatan RI, suntikan ketiga vaksinasi ini akan diberikan kepada Kabupaten dan Kota yang capaian vaksinasinya sudah memenuhi kriteria 70 persen untuk dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.  

Baca Juga: Mulai 14 Januari 2022, Pemkot Solo akan Berikan Vaksin Penguat ke Masyarakat

“Sebanyak 244 Kabupaten dan kota yang sudah memenuhi kriteria penerima dosis ketiga vaksinasi ini. Nah, di Sumbar, baru Kota Sawahlunto dan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang diprioritaskan," tuturnya.

Bersasarkan arahan presiden, vaksinasi dosis ketiga ini akan diprioritaskan untuk Lansia dan Kelompok rentan. Upaya penyuntikan dosis ketiga ini penting dilaksanakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat, terutama mengingat covid-19 saat ini terus bermutasi.

“Vaksinasi dosis ketiga ini diberikan secara gratis. Selain kriteria di atas, syarat penerima dosis ketiga, calon penerima sudah menerima vaksin kedua lebih dari enam bulan sebelumnya,” tambahnya.

Dijelaskannya, Badan POM per 10 Januari 2022 sudah menyetujui lima jenis vaksin Covid-19 sebagai Booster yakni CoronaVac/ Vaksin Covid-19 Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan vaksin Zifivax.

Masing-masingnya dikategorikan sebagai homolog, heterolog, atau bisa keduanya. Homolog sendiri berarti jenis vaksin primer atau vaksin dosis lengkap diawal sama dengan jenis vaksin booster, sedangkan heterolog maksudnya jenis vaksin primer dan booster yang digunakan berbeda.

Baca Juga: Dinkes DKI Jakarta Sebut Sasaran Vaksinasi Booster Usia 18 Tahun ke Atas Capai 8 Juta Orang

"Vaksin booster sekarang ini diperuntukkan untuk usia 18 tahun ke atas dan minimal 6 bulan setelah mendapatkan vaksin primer dosis lengkap. Besaran dosis yang diterima akan disesuaikan dengan rekomendasi yang sudah diberikan Badan POM," tutupnya.

Kontributor : B Rahmat

Load More