SuaraSumbar.id - Kelompok pemberontak Myanmar mengklaim telah mengubur sekitar 30 jasad korban yang tewas dalam serangan dekat Desa Mo So, Negara Bagian Kayah. Sebelum dikubur, mayat-mayat tersebut terlebih dahulu dibakar.
Aktivis oposisi menyalahkan tentara Myanmar atas serangan yang terjadi pada 24 Desember lalu, yang juga menewaskan dua anggota kelompok bantuan Save the Children.
"Kami mengubur setiap mayat yang kami temukan di tempat kejadian," kata seorang komandan Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF), salah satu pasukan sipil terbesar yang dibentuk untuk menentang kudeta militer Myanmar.
Foto-foto yang diunggah media daring menunjukkan anggota KNDF mengubur jenazah di kuburan yang dilapisi dengan balok beton. Bunga-bunga bertaburan di atas mayat-mayat dan lilin dinyalakan di samping kuburan.
Komandan, yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan meskipun sulit untuk mengidentifikasi mayat yang dikuburkan pada Rabu (29/12), dia yakin mereka termasuk staf Save the Children.
Seorang juru bicara Save the Children menolak berkomentar, tetapi kelompok itu sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa dua pekerjanya, yang keduanya merupakan ayah muda, tewas dalam serangan itu.
Komunitas internasional menyatakan keterkejutannya atas serangan yang disebut "biadab" oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Myanmar.
Dalam sebuah pernyataan pers yang diterbitkan pada Rabu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan anggotanya mengutuk pembunuhan yang dilaporkan terhadap sedikitnya 35 orang, termasuk empat anak dan dua staf Save the Children.
Dewan Keamanan menekankan perlunya memastikan akuntabilitas atas tindakan tersebut dan "menyerukan penghentian segera semua kekerasan dan menekankan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan memastikan keselamatan warga sipil."
Baca Juga: Aktor Myanmar Paing Takhon Divonis 3 Tahun Penjara karena Berdemo Anti Kudeta
Seorang juru bicara junta belum mengomentari serangan tersebut tetapi media pemerintah di Myanmar yang dikelola militer sebelumnya melaporkan bahwa tentara telah menembak dan membunuh sejumlah "teroris dengan senjata" di desa itu.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin pemenang Hadiah Nobel Aung San Suu Kyi.
Beberapa penentang militer telah mengangkat senjata, terkadang bergabung dengan gerilyawan etnis minoritas yang telah bertahun-tahun memerangi pemerintah untuk penentuan nasib sendiri di berbagai bagian Myanmar, termasuk Negara Bagian Kayah di timur.
Sejak kudeta, lebih dari 1.300 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan dan lebih dari 11.000 orang dipenjara, menurut hitungan oleh kelompok hak asasi manusia Asosiasi untuk Bantuan Tahanan Politik. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Myanmar: Disiksa Sampai Mati, Pembunuhan Massal 40 Laki-laki oleh Militer
-
Perwakilan PBB Ajak Masyarakat Internasional Blokir Sumber Pendapatan Militer Myanmar
-
Ratusan Orang Melarikan Diri ke Thailand saat Situasi di Myanmar Memanas
-
Kisah Aktivis Perempuan Myanmar Ditangkap, Lalu Diancam Diperkosa
-
Songong, Pelatih Myanmar Sebut Thailand Menang Beruntung usai Dihajar 4-0
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Pasaman Barat Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Sepekan, Ini Kata Bupati
-
Seorang Warga Palupuh Agam Tewas Tertimbun Tanah Longsor, Rumahnya Juga Tertimbun!
-
Oknum Pejabat di Padang Panjang Diduga Pasang CCTV di Kamar Mandi Kos, Rekam Mahasiswi Mandi!
-
Bangunan UIN Imam Bonjol Padang Ambruk, 4 Mobil Tertimbun hingga Proses Belajar Dihentikan!
-
Pemprov Sumbar Tak Bisa Eksekusi Bangunan di TWA Megamendung Lembah Anai, Ini Alasannya