Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 28 Desember 2021 | 15:22 WIB
Pedagang telur di Pasar Payakumbuh. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Harga telur ayam di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), melambung naik. Sementara itu, harga cabai merah justru mengalami penurunan.

Sejak Senin (27/12/2021), harga telur ayam di Payakumbuh mencapai Rp 52 per tray. Sebelumnya, harga telur masih di angka Rp 40 ribu per 30 butir.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh, Edvidel Arda mengatakan, kenaikan harga telur ayam, salah satunya dipicu akibat meningkatnya permintaan pasar.

"Minggu lalu harga telur ayam di pasar masih Rp 40 ribu untuk satu tray dan semenjak Senin (27/12/2021) harganya naik dan mencapai Rp 52 ribu per tray," katanya, Selasas (28/12/2021).

Baca Juga: Ade Armando Beberkan Tiga Alasan Orang Minang Tak Suka Jokowi, Benarkah?

Menurutnya, meningkatnya permintaan pasar tidak terlepas dari meningkatnya konsumsi masyarakat pada akhir 2021 karena Natal dan Tahun Baru.

Harga pangan lainnya yang mengalami kenaikan adalah cabai rawit yang saat ini mencapai Rp 40 ribu per kilogramnya.

"Kalau harga normalnya cabai rawit dijual Rp30 ribu sampai Rp35 ribu. Kalau cabai rawit memang karena suplai cabai rawit yang masuk ke Kota Payakumbuh berkurang sedangkan konsumsi tetap sama," ujarnya.

Sedangkan untuk harga pangan yang saat ini mengalami penurunan, yakni cabai merah yang saat ini dijual Rp24 ribu per kilogramnya sementara pada Senin (20/12) dijual Rp33 ribu per kilogram.

"Cabai turun karena memang saat ini cabai yang masuk dari daerah lain ke Kota Payakumbuh meningkat sedangkan konsumsi masih sama seperti biasanya," kata dia.

Baca Juga: Cerita Peserta JKN-KIS Operasi Tumor Leher di Sumbar, Gratis Semuanya

Sementara untuk harga pangan lainnya seperti beras dan lainnya, sambung Edvidel masih stabil sehingga menguntungkan petani dan tidak memberatkan masyarakat atau konsumen.

Seorang peternak ayam petelur, Nila (41) mengaku senang dengan naiknya harga telur ayam setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan.

"Dulu sempat turun sehingga untuk memberi makanan untuk ayam sendiri agak sulit. Dengan harga saat ini setidaknya dapat menutup yang sebelumnya," ujar Nila yang mempunyai 2.000 ekor ayam petelur itu. (Antara)

Load More