SuaraSumbar.id - BKSDA Sumatera Barat (Sumbar) melalui Resor Agam akhirnya memasang box trap atau kandang jebak pada Kamis (23/12/2021). Hal itu dilakukan untuk melakukan pengusiran atau evakuasi harimau sumatera yang masuk ke pemukiman warga Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, sejak beberapa waktu belakangan ini.
Kepala KSDA Agam, Ade Putra mengatakan, kandang jebak tersebut dipasang di dua lokasi berbeda dengan jarak sekitar 400 meter.
"Pemasangan kandang jebak melibatkan Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin dan masyarakat setempat," katanya.
Ia mengatakan, lokasi pemasangan kandang ini merupakan daerah terakhir munculnya harimau tersebut.
Di lokasi itu ditemukan jejak kaki satwa dengan kondisi baru dan ini berdasarkan identifikasi yang dilakukan Tim KSDA Agam.
"Kita memberi umpan untuk menarik agar satwa dilindungi Undang-undang 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistimnya itu, masuk ke dalam kandang jebak. Kita juga memasang kamera jebak di sekitar kandang," katanya.
Apabila masuk kandang jebak, tambahnya maka satwa tersebut bakal diobservasi dan dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Setelah dinyatakan sehat, maka satwa ini langsung dilepasliarkan di habitatnya.
"Kalau harimau dalam keadaan sakit dan memerlukan penanganan rehabilitasi, akan kita kirim ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya milik Yayasan Arsari," katanya.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Ikan Mati di Danau Maninjau Hampir 1.000 Ton
Ia mengakui, pemasangan kandang jebak itu merupakan langkah terakhir yang dilakukan setelah konflik manusia dengan satwa liar.
Sebelumnya, Tim KSDA Agam telah melakukan pengusiran satwa ini selama 10 hari setelah satwa memangsa sapi milik warga setempat.
Setelah pengusiran dengan menggunakan bunyi-binyian, satwa itu kembali masuk pemukiman dan sempat mengejar ternak warga.
"Upaya penghalauan dan penanganan telah kita lakukan, namun harimau masih masuk pemukiman, sehingga kita melakukan evakuasi," katanya.
Sementara Wali Nagari Silareh Aia, Iron Maria Edi menambahkan masyarakat Maua Hilia sangat resah dengan munculnya harimau ini semenjak satu bulan lalu.
"Masyarakat tidak fokus saat pergi ke kebun dan mereka tidak memanen sawit dan pinang," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Rumah Gadang Warga Agam Terbakar, Pemilik Tewas
-
Ular Piton Panjang 7 Meter Kerap Muncul di Danau Maninjau Agam, Warga Resah
-
Jalan Masuk Tiku Lima Jorong Agam Banjir, Ribuan Warga Terisolir
-
Harimau yang Masuk Perangkap Jalani Perawatan, Kondisinya Memprihatinkan
-
Banjir dan Longsor Terjang Agam, Satu Kampung Terisolasi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Padang Bakal Bentuk Satgas Penanganan Ternak di TPA Air Dingin, Ini Alasannya
-
Pastikan Relokasi Pedagang Pasar Payakumbuh Usai Kebakaran, Pemprov Sumbang Bantu Rp 1 Miliar!
-
Pasaman Barat Dorong Siswa Terisolir Nikmati Program MBG, Ini Kata Bupati
-
Toko Baru UNIQLO Hadir di Padang, Banjir Promo Eksklusif dan Koleksi LifeWear!
-
Transaksi Merchant BRI Melesat 27,2% YoY, Ekosistem Pembayaran Digital Terus Bertumbuh