Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 04 Desember 2021 | 09:15 WIB
Warna warni produk iPhone 13 yang sudah beredar di pasar Indonesia [Foto: ANTARA]

SuaraSumbar.id - Baru-baru ini, Apple menyebut kepada pemasok suku cadangnya bahwa permintaan untuk seri iPhone 13 lemah. Bloomberg dalam laporannya mengatakan, ini merupakan sebuah langkah yang menandakan penurunan minat di kalangan konsumen.

Apple sendiri telah memangkas produksi iPhone 13 sebanyak 10 juta unit, turun dari target 90 juta, karena imbas dari kekurangan pasokan chip global.

Namun sekarang, menurut Bloomberg, perusahaan itu telah memberi tahu vendor bahwa angka-angka itu tampaknya tidak mungkin.

Para analis memperkirakan permintaan akan tetap stabil untuk produk baru, tetapi menurunkan perkiraan pengiriman karena masalah rantai pasokan membebani perusahaan. Selain itu, juga banyak pengecer yang mengalami kekurangan persediaan.

Baca Juga: Tak Laris, Target Produksi iPhone 13 Dikurangi Hingga 70 Juta Unit

Konsumen, yang menghabiskan banyak uang untuk ponsel dan laptop baru selama pandemi saat mereka tinggal di dalam rumah, sekarang menghabiskan lebih banyak uang untuk liburan dan kegiatan di luar ruangan.

“Saat lockdown mulai dilonggarkan, pengeluaran kembali untuk aktivitas pengalaman ini, jadi mungkin lebih sedikit untuk iPhone baru. Kami percaya bahwa permintaan (iPhone) kemungkinan akan meningkat pada 2022,” kata analis Counterpoint Research, Tarun Pathak, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Jumat (3/12/2021).

Sementara itu, analis IDC Ryan Reith percaya bukan karena permintaan untuk smartphone yang melemah, tetapi belanja konsumen yang melambat karena pandemi.

Chief Executive Officer Apple Tim Cook telah memperingatkan pada bulan Oktober bahwa dampak dari kendala pasokan, yang merugikan perusahaan sebesar $6 miliar dalam penjualan pada kuartal keempat, akan lebih buruk selama kuartal liburan bahkan ketika permintaan untuk jajaran produk baru.

Krisis chip global memang memengaruhi beberpaa industri, termasuk industri teknologi, dan Apple adalah salah satu yang merasakan dampaknya. Krisis diduga timbul karena tingginya permintaan untuk smartphone dan gadget pribadi selama pandemi virus corona.

Baca Juga: Minat Masyarakat Turun, Produksi iPhone 13 Dipangkas Besar-besaran

Load More