SuaraSumbar.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan agar sejarawan Islam, khususnya Muhammadiyah berpikiran terbuka dalam proses merekonstruksi peristiwa sejarah.
"Memahami sejarah itu perlu hati, perlu ada kejujuran dan perlu berpikiran terbuka," kata Haedar saat berpidato dalam Kongres Sejarawan Muhammadiyah lewat virtual di Yogyakarta, Sabtu (27/11/2021).
Haedar berharap sejarawan sejarawan Muhammadiyah, tidak terjebak pada dogma. Selain itu, mampu membuktikan peristiwa sejarah berlandaskan kaidah ilmu pengetahuan yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Watak ilmu pengetahuan itu terbuka untuk didialogkan, terbuka untuk dikoreksi dan saling koreksi," katanya, seperti diberitakan Antara.
Meski demikian, menurut dia, upaya rekonstruksi sejarah kerap kali menjadi buntu ketika bersinggungan dengan politik yang syarat kepentingan individu maupun kelompok. Atas dasar politik, menurut dia, sejarah rawan dimanipulasi.
"Sejarah kerap dipagari kepentingan jangka pendek dan dalam kepentingan politik jangka pendek inilah kadang terjadi pendustaan terhadap sejarah atau konstruksi sepihak terhadap sejarah," kata dia.
Ia juga meminta sejawaran Muhammadiyah tidak terjebak pada praktik simplifikasi yang hanya menonjolkan satu aktor saja dalam mengulas peristiwa sejarah.
"Sering kita ketika berbicara sejarah yang terjadi adalah simplifikasi. Hanya satu peristiwa, hanya satu aktor. Apalagi ketika masuk konstruksi politik itu tergantung siapa pemenang politik di suatu rezim, dia yang akan mengonstruksi tunggal," ujarnya.
Haedar juga mengajak masyarakat, khususnya umat Muslim, memperkaya wawasan mengenai sejarah yang multiperspektif agar mampu menentukan arah masa depan berdasarkan pandangan yang luas.
Baca Juga: Haedar Nashir: Kepentingan Politik Kekuasaan Kerap Mengubah Realitas Sejarah
"Itulah pentingnya pelajaran sejarah, baik di sekolah, keluarga, bahkan di organisasi," turur Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Berita Terkait
-
Ketum Muhammadiyah: Hari Pahlawan sebagai Ikhtiar Menyerap Nilai Perjuangan
-
Muhammadiyah Setuju Pembelajaran Tatap Muka, Namun Harus Dengan Izin Orang Tua
-
Daya Saing Indonesia Ke-6 Se-ASEAN, Haedar Nashir: Milenial Punya Potensi Perubahan
-
Youtuber Muhammad Kace Ditangkap Polisi, Ini Respon Ketum PP Muhammadiyah
-
Muhammadiyah Buka Kampus Pertama di Malaysia
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
20 Universitas Terbaik di Indonesia versi THE WUR 2025, Termasuk UNP dan Unand dari Sumbar!
-
19 Pelaku Narkoba Diringkus Polda Sumbar Selama September 2025, Ganja hingga Ekstasi Disita!
-
Biaya Perpanjangan STNK Tanpa KTP Pemilik Lama, Ini Rincian Lengkapnya!
-
CEK FAKTA: Viral Video TNI Bergerak ke Gaza Bantu Rakyat Palestina, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Wapres Gibran Sebut Tak Berdosa Pemerintah Pakai Dana Haji, Benarkah?