Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 10 November 2021 | 15:15 WIB
Pembeli cabai di Pasar Pariaman. [Dok.ANTARA]

SuaraSumbar.id - Harga cabai merah di Pasar Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), naik drastis. Hari ini, Rabu (10/11/2021) harga cabai merah mencapai Rp 52 ribu per kilogramnya.

Menurut pegadang di Pasar Kota Pariaman, harga tersebut naik lebih dari 100 persen dibandingkan harga dua pekan lalu, yakni Rp 28 ribu per kilogram.

"Harga cabai melonjak, sebelumnya Rp 24 ribu sampai Rp 26 ribu per kilogram. Sekarang sudah Rp 52 ribu," kata salah seorang pedagang di Pasar Pariaman, Baik Eka Liswati.

Menurutnya, kenaikan harga cabai dipicu cuaca buruk yang mempengaruhi hasil panen petani di Sumbar. Dengan begitu, cabai yang kini beredar kebanyakan dari Jawa, Medan, dan Kerinci.

Baca Juga: Jelang Nataru Harga Cabai Merah di Batam Naik Rp50 Ribu/Kg, Alasannya karena Ini

"Biasanya pembeli membeli cabai satu kilogram sekarang pembeli hanya membeli seperempat kilogram," katanya.

Selain cabai, kata dia minyak goreng juga mengalami kenaikan harga dari Rp 12 ribu sampai Rp 14 ribu per liter sekarang menjadi Rp 18 ribu per liter untuk minyak curah. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan dari Rp 27 ribu per liter menjadi Rp 34 ribu per liter.

Sejalan dengan itu, salah seorang pedagang lainnya di Pasar Pariaman Gusniati Eni mengatakan harga cabai saat ini melonjak padahal sekitar satu minggu lalu baru mencapai Rp40 ribu perkilogram.

"Di tingkat pedagang cabai eceran sudah mencapai Rp55 ribu per kilogram bahkan ada yang Rp60 ribu per kilogram," ujarnya.

Ia menyampaikan untuk harga kebutuhan pokok lainnya selain telur dan daging ayam masih normal atau belum menunjukkan perubahan.

Baca Juga: Harga Cabai Merah Keriting di Pasaman Makin Pedas

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman, Yaminurizal mengatakan, kenaikan harga tersebut tidak terlepas dari hukum pasar dan faktor alam.

"Yang pasti kami terus memantau sehingga harga sembako dapat dikendalikan," ujarnya. (ANTARA)

Load More