SuaraSumbar.id - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah menewaskan 17 anggota pasukan gabungan TNI-Polri saat terjadinya baku tembak di Intan Jaya, Papua.
Klaim tersebut dibantah keras oleh Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Arm Reza Nur Patria. Menurutnya, laporan TPNBP-OPM tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
"Pernyataan yang menyebutkan bahwa terjadi Kontak tembak di Kabupaten Intan Jaya yang mengakibatkan 17 anggota TNI-Polri meninggal dunia adalah tidak benar," kata Kolonel Arm Reza, dikutip dari Suara.com, Rabu (3/11/2021).
Selain itu, Kolonel Arm Reza menegaskan kalau kondisi Bandara Bilogai waspada terkendali. Saat ini bandara tersebut dijaga oleh aparat TNI-Polri.
Hal tersebut disampaikan Kolonel Arm Reza karena TPNPB-OPM mengklaim bahwa 17 anggota TNI yang tewas tidak dapat dievakuasi karena bandaranya sudah dikuasai.
"Kondisi Bandara Bilogai saat ini dalam keadaan waspada terkendali dan dikuasai oleh aparat TNI-Polri."
Sebelumnya, TPNPB-OPM mengklaim telah menembak 17 anggota pasukan gabungan TNI/Polri dalam perang yang mereka lakukan. Mereka juga menguasai Bandara Sugapa Intan Jaya sehingga 17 jenazah anggota TNI/Polri tersebut belum bisa dievakuasi.
"Bandara Intan Jaya dikuasai oleh pihak kami TPNPB dari hari pertama sampai dengan hari ini, maka mayat anggota TNI/Polri dan luka-luka semua masih di sini, tidak ada yang bisa keluar dari sini," kata Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam laporannya yang diterima Suara.com, Selasa (2/11/2021).
Sebby juga melaporkan kalau Bupati Intan Jaya beserta rombongan sempat datang dengan mengggunakan pesawat ke Intan Jaya. Namun rombongan terpaksa kembali ke Nabire karena dilarang oleh TPNPB-OPM.
Baca Juga: TPNPB-OPM Klaim Tewaskan 17 Aparat TNI-Polri, Kapendam Cenderawasih: Tidak Benar!
Selain itu, Sebby juga melaporkan tidak ada satupun pasukan TPNPB-OPM yang menjadi korban dari perang terbuka yang terjadi pada 28 hingga 31 Oktober 2021. Adapun ia menuduh anggota TNI yang menembak 2 anak kecil.
"Untuk mengetahui pemerintah pusat dan wilayah Provinsi Papua, harus tahu itu kami sudah kasih kalah pasukan TNI dan Polri di Intan Jaya," ujarnya.
Dalam laporan tersebut, Sebby mengatakan kalau perang itu terjadi karena TPNPB-OPM masih menuntut untuk merdeka dari Indonesia. TPNPB-OPM juga meminta intervensi Dewan Keamanan PBB karena mereka merasa lawannya tidak sesuai dengan kekuatan yang mereka miliki.
"Indonesia bombardir kampung-kampung menggunakan pesawat dan helikopter dan kampung-kampung tersebut merupakan pemukiman warga sipil orang asli Papua (OAP)."
Berita Terkait
-
TNI-Polri Kembali Kuasai Bandara Bilogai Intan Jaya
-
Terlibat Perang, TPNPB-OPM Sebut TNI dan Polri Tangkap Warga Sipil dan Tewaskan Warga
-
Ribuan Personel Gabungan TNI-Polri Jaga Ketat Aksi Buruh dan Mahasiswa di Dekat Istana
-
Gunakan Mobil Operasional Toyota Rush, Polres Pasaman Barat Antar-Jemput Warga Vaksin
-
Unik! Pernikahan Hansip di Subang Dirayakan Dengan Prosesi Ala Anggota TNI-Polri
Terpopuler
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Dua Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat Yogyakarta, Alasannya jadi Sorotan
Pilihan
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
-
3 Pemain Kunci Persis Solo Kalahkan Persija Jakarta di Manahan
Terkini
-
Semarak HUT RI, BRI Paparkan 8 Langkah Nyata untuk Indonesia Maju dan Sejahtera
-
Dari Indonesia ke Mancanegara, Gulalibooks Meluas ke Malaysia dan Singapura Didukung BRI
-
Semen Padang FC Tumbangkan Dewa United 2-0 di Laga Kandang, Pelatih: Target Tercapai!
-
Jembatan di Pasaman Putus Dihantam Arus Sungai, Ratusan Warga Terisolasi
-
Fakta Mengerikan di Balik Pembunuhan Siswi 15 Tahun di Pasaman, Terungkap dari Hasil Visum!