Wikipedia.org menulis, seluruh tiang Rumah Gadang ditanamkan ke tanah, namun tetap bertumpu pada batu besar yang datar. Secara berbanjar, tiang tersusun rapih dari depan ke belakang, dan dari kiri ke kanan. Jumlah tiang biasanya ganjil, antara tiga hingga sebelas. Tiap sambungan kayu tidak dirapatkan menggunakan paku, melainkan disambung dengan pasak yang juga terbuat dari kayu. Ini membuat rangka utama Rumah Gadang menjadi fleksibel. Sehingga ketika gempa datang, rumah hanya bergoyang dinamis namun tidak roboh.
Masih dari laman Wikipedia.org, jumlah kamar di dalam Rumah Gadang dibuat berdasarkan jumlah anak perempuan yang tinggal di rumah tersebut. Ini bisa jadi terkait dengan sistem kekeluargaan yang mengikuti garis ibu (matrilineal) yang dianut masyarakat Minang.
Setiap perempuan yang telah memiliki suami, masing-masing mendapatkan satu kamar. Perempuan tua dan muda biasanya mendiami kamar yang berdekatan dengan dapur. Sementara perempuan belia menempati kamar di ujung satunya lagi.
Baca Juga: 5 Wisata Sumbar untuk Liburan Singkat: Nagari 1000 Rumah Gadang Hingga Pulau Pagang
Tak hanya bentuknya yang megah, ornament di tiap sudut Rumah Gadang juga memukau dan mengundang decak kagum. Wikipedia.org menulis, bagian depan Rumah Gadang terbuat dari papan dengan beragam corak dan motif. Sedangkan bagian belakang rumah biasanya terbuat dari bambu. Papan dinding terpasang secara vertikal, didominasi warna gelap dan penuh dengan ukiran yang menawan.
Terkait corak dan motif ukiran, laman blog.tripcetera.com menulis, pola ukiran di dinding Rumah Gadang biasa berbentuk garis melingkar atau persegi. Ini melambangkan tumbuhan merambat, seperti akar yang berdaun dan berbuah. Selain motif akar, ada juga motif ukiran berbentuk geometri, seperti segi tiga, segi empat atau jajaran genjang.
Kemegahan Rumah Gadang juga mencuri perhatian perhatian arsitek di sejumlah negara. Salah satunya Ton van de Ven, yang berkebangsaan Belanda. Menurut laman propertyinside.id, saking terpesonanya dengan arsitektur Rumah Gadang, Van de Ven membuat bangunan yang ia sebut The House of Five Sense, yang mirip dengan bentuk Rumah Gadang di Indonesia. Bangunan tersebut juga memiliki atap lancip yang menjulang tinggi sebanyak lima buah. Van de Ven menyebut, ke lima pucuk atap tersebut melambangkan lima indera pada manusia.
Kontributor : Rio Rizalino
Baca Juga: 5 Potret Rumah Dorce Gamalama, Layaknya Rumah Gadang Mewah dan Kental Nilai Budaya
Berita Terkait
-
Pertahankan Klasmen, Sriwijaya FC Tekuk Semen Padang 2-1
-
Pilwana di Agam Digelar November 2021, 119 Calon Wali Nagari Bersaing
-
Berhasil Pertahankan Klasemen, Sriwijaya FC 2-1 Semen Padang FC
-
Babak Pertama, Sriwijaya FC Ketinggalan 0-1 Semen Padang FC
-
Jarang Dilewati, Kondisi Jembatan Penyebarangan Orang di Padang Mengkhawatirkan
Tag
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik
-
3 Hack Foto Bikin Konten FYP dengan Galaxy S25 Edge
-
Daftar 11 Pemain Baru Semen Padang FC untuk Liga 1 2025/2026, Ronaldo Kwateh Ikut Diboyong!