Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 22 September 2021 | 22:25 WIB
Atlet pencak silat Sumbar tengah berlatih jelang PON Papua. [ANTARA/dokumen pribadi]

SuaraSumbar.id - Kontingen silat Sumatera Barat (Sumbar) mengerahkan sembilan atletnya untuk berlaga dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.

Pelatih Pencak Silat Tim Sumbar Irmai Hendry mengatakan sembilan atlet ini akan berlaga di delapan nomor di kluster Kabupaten Jayapura.

"Kita terus berbenah untuk meraih hasil maksimal di ajang PON nanti," katanya di Padang seperti dikutip dari Antara pada Rabu (22/9/2021).

Sembilan atlet yang dikirim ke PON XX Papua yakni, Suci Wulandari, Beni Ario Putra, Anton Yuspermana, M. Tri Bintang Syanu, Rahmat Natsir, Ridhan Aprilandha,Yolla Cynthiana, Ochi Ramadhani dan Winda Novi Yalni.

Baca Juga: Tim Pencak Silat Sumatera Barat Bidik Dua Medali Emas PON Papua

Dijelaskannya, selama ini tim pencak silat andalan Sumbar tersebut telah menjalankan TC penuh sejak Agustus dan akan selesai pada akhir September.

Kemudian mereka akan diberangkatkan ke arena PON XX Papua pada 2 Oktober 2021 mendatang.

Pada ajang PON XX Papua, Irmai mengemukakan, timnya dipatok KONI Sumbar dua emas.

"Dalam kontingen ini kita diberi target dua emas dan kita siap wujudkan hal itu bahkan kalau bisa lebih dari itu," kata dia.

Diungkapkannya, dalam kontingen ini ada seorang atlet yang berhasil meraih emas di PON Jawa Barat lalu yakni, Anton Yuspermana di kelas H dengan berat badan 80-85 kilogram.

Baca Juga: PON Papua: Tim Sepak Bola Jawa Barat Boyong 20 Pemain

"Di PON Papua ini dirinya turun di kelas yang sama dan kita berharap mampu meraih emas," kata dia.

Selain itu, sejumlah nama yang dibawa ke Papua juga memiliki potensi emas di kelas yang mereka ikuti di kluster Jayapura nanti.

Ia mengaku provinsi lain juga mempersiapkan diri dengan baik untuk meraih hasil maksimal. Ada beberapa lawan yang cukup berat mulai dari Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta hingga Bali.

"Kita terus bekerja keras dalam mempersiapkan atlet agar tampil lebih baik di kompetisi nantinya," kata dia.

Untuk persiapan jelang PON, dia mengemukakan, dilakukan pemusatan latihan. Namun diakuinya menjelang keberangkatan memang banyak kendala yang dihadapi.

Mulai dari kondisi pandemi, kemudian beban psikologis karena berlaga di Papua yang memiliki jarak yang cukup jauh dan kondisi cuaca yang berbeda.

Selain itu, ia juga menyayangkan tidak adanya manajer dalam kontingen pencak silat ini ketika berangkat ke Papua nantinya.

"Kalau kami pelatih tentu tahunya teknis pertandingan di arena. Jika ada kontingen yang sakit atau kecelakaan siapa yang akan membawa, tidak mungkin pelatih yang diharapkan," katanya. [Antara]

Load More