SuaraSumbar.id - Penyakit jantung biasanya ditandai dengan nyeri dada secara mendadak atau ketidaknyamanan berupa tekanan, sesak atau remasan pada dada.
Penyakit jantung termasuk penyebab utama kematian di seluruh dunia. Semua orang sama-sama memiliki risiko menderita penyakit jantung, termasuk serangan jantung.
Mengutip Suara.com, para peneliti telah memperingatkan bahwa cuaca dingin bisa berdampak secara tak langsung pada jantung. Sebab, penurunan suhu sering memberikan prevalensi yang lebih tinggi pada serangan jantung.
Pada kondisi cuaca dingin, tubuh akan bekerja membakar lemak coklat untuk menghasilkan panas ekstra agar kita tetap hangat. Tapi. para ilmuwan telah menemukan bahwa proses ini dapat memiliki efek samping yang berbahaya.
Studi telah menemukan bahwa paparan cuaca dingin dapat menyebabkan penebalan dinding arteri, yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
"Awalnya, kami berpikir bahwa aktivasi dingin lemak coklat hanya akan membuat tikus lebih kurus dan lebih sehat," kata Yihao Cao, di Departemen Mikrobiologi, Tumor dan Biologi Sel di Karolinska Institute dikutip dari Express.
Sebaliknya, Yihao dan rekannya menemukan tikus memiliki lebih banyak lemak yang disimpan di pembuluh darah.
Para peneliti pun menyimpulkan bahwa paparan suhu rendah mempercepat pembentukan plak aterosklerotik pada tikus, yang dikenal sebagai pemicu infark miokard atau serangan jantung dan pendarahan otak.
Pada penelitian ini, tim menciptakan tikus yang dimodifikasi secara genetik rentan terhadap aterosklerosis. Ketika tikus mencapai usia delapan minggu, mereka dibagi menjadi dua kelompok, salah satunya disimpan dalam suhu 30 derajat celcius dan lainnya berada di suhu yang lebih dingin, yakni 4 derajat celcius.
Baca Juga: Cuaca Dingin Sebabkan Risiko Serangan Jantung Meningkat dan Berita Hits Health Lainnya
Para peneliti mengamati bahwa kondisi yang lebih dingin mendorong konversi lemak putih menjadi lemak coklat, yang menghasilkan panas saat dipecah.
Menurut Penelitian, kerusakan ini bisa melepaskan asam lemak dan gliserol yang merangsang hati untuk membuat lipoprotein densitas rendah atau kolesterol jahat yang menyumbat arteri.
Karena kolesterol jahat (LDL) disimpan di arteri, penumpulan plak bisa menghalangi aliran darah ke jantung sehingga memicu serangan jantung.
Pada pengujian lebih lanjut tentang hubungan sebab akibat antara pembentukan jantung dan produksi LDL, para peneliti menciptakan tikus yang rentan aterosklerosis dengan tidak bisa menggunakan lemak coklatnya untuk menghasilkan panas.
Temuan mengungkapkan bahwa kelompok tikus ini tidak mengalami peningkatan produksi LDL atau masalah arteri akibat proses tersebut.
"Jika ini juga berlaku untuk manusia, mungkin ahli medis bisa merekomendasikan orang yang menderita penyakit kardiovaskular untuk menghindari cuaca dingin dan mengenakan pakaian hangat ketika berada di musim dingin," kata Profesor Yihai Cao.
Berita Terkait
-
Panik Sang Ayah Serangan Jantung, Lelaki Ini Terobos Pintu RS Hingga IGD Pakai Mobil
-
Awang Ferdian Hidayat akan Dimakamkan di Pemakaman Keluarga Besar di Tenggarong
-
Putra Awang Faroek Ishak, Awang Ferdian Hidayat Tutup Usia Karena Serangan Jantung
-
Berita Duka, Sidharth Shukla Meninggal Dunia Kena Serangan Jantung
-
Hati-Hati, Wanita Lebih Berisiko Kena Serangan Jantung akibat Stres Pekerjaan
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Membangun dari Desa, BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Melalui Program Desa BRILiaN
-
CEK FAKTA: Presiden China Sebut Jokowi Menindas Rakyat Indonesia, Benarkah?
-
5 Fakta Kabar Pensiun Cristiano Ronaldo, Piala Dunia 2026 Turnamen Terakhir!
-
Gubernur Sumbar Sebut Wakaf Mampu Kurangi Kesenjangan Sosial: Sumber Kekuatan Ekonomi!
-
5 Negara Larang Anak-anak Gunakan Media Sosial, Termasuk Indonesia?