Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 04 September 2021 | 15:58 WIB
Ilustrasi Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu. Satake Bayu membenarkan ada pemanggilan terhadap Bupati Solok Epyardi Asda. [ANTARA /HO Polda Sumbar]

SuaraSumbar.id - Penyidik Polda Sumatera Barat (Sumbar) memanggil Bupati Solok Epyardi Asda. Pemanggilan itu adalah buntut dari perseteruannya dengan Ketua DPRD Solok, Dodi Hendra.

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Satake Bayu membenarkan pemanggilan Bupati Solok Epyardi Asda.

Menurut Satake, penyidik memanggil Bupati Solok Epyardi Asda dengan tujuan untuk mediasi terkait perseteruannya dengan Ketua DPRD Solok Dodi Hendra.

"Ya, kita sudah panggil yang bersangkutan. Ini terkait pelaporan Ketua DPRD Solok yang melaporkan dirinya dengan dugaan pencemaran nama baik," katanya kepada SuaraSumbar.id, Sabtu (34/8/2021).

Baca Juga: Mantap! Cuma SMA Ini yang Punya Ekskul Ekstrem yang Menantang Nyali di Udara, Paralayang

Terpisah, pengacara Bupati Solok, Suharizal membantah adanya pemanggilan terhadap kliennya oleh Polda Sumbar.

"Informasi pemanggilan hari kini tidak ada. Lebih baik ditanya langsung kepada pak Satake (Kabid Humas Polda Sumbar)," jawabnya singkat.

Sebelumnya, Pengganti Antar Waktu (PAW) Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra melaporkan Bupati Solok Epyardi Asda, Sabtu (9/7/2021) karena diduga melanggar undang-undang ITE tentang pencemaran nama baik.

Pelaporannya ke Mapolda karena Epyardi Asda diduga telah menyebarluaskan rekaman percakapan yang bunyinya bahwa dirinya telah dituduh melakukan pengumpulan-pengumpulan uang.

"Dalam rekaman disebut-sebut nama pribadi saya dalam percakapan yang dilontarkan saudara Septrismen (suara dalam rekaman). Kemudian rekaman itu disebarkan oleh saudara Epyardi Asda,"  kata Dodi Hendra usai pelaporannya ke Polda Sumbar.

Baca Juga: BPOM Periksa Makanan yang Dikonsumsi 3 Bocah Kakak Beradik Tewas di Solok Selatan

Selain dirinya, dalam rekaman juga disebut institusi-institusi lain sehingga telah mencoreng dan mencacatkan nama Kabupaten Solok.

"Yang saya laporkan hari ini adalah khusus pribadi saya," katanya.

Diakui Dodi, rekaman itu disebarkan ke group WhatsApp Tukang Ota Paten Top 100 beberapa waktu lalu. Ia mengetahui rekaman itu disebar dua hari setelahnya.

"Dari mana-mana nelpon saya (usai disebarkan)  Membuat saya down, keluarga saya mentalnya nggak bagus jadinya," imbuhnya. 

Kontributor : B Rahmat

Load More