SuaraSumbar.id - Sebanyak 30 orang mahasiswa asal Indonesia di Nanjing, China, terkurung di dalam kampus selama musim libur akhir semester.
"Sudah hampir sebulan ini kami sangat dibatasi. Sejak ada varian Delta kami tidak boleh keluar dari area kampus," kata Mahmud Yunus, mahasiswa Jiangsu Institute of Commerce, Nanjing, Rabu (11/8/2021).
Menurutnya, sejak varian Delta muncul di ibu kota Provinsi Nanjing pada 20 Juli lalu, penjagaan di kampus sangat ketat sehingga dia dan beberapa teman mahasiswa asal Indonesia lainnya tidak bisa mengisi liburan akhir semester.
"Kami baru saja selesai mengerjakan tugas akhir, seharusnya bisa liburan kalau tidak ada kasus Delta," ujar mahasiswa asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang baru saja menyelesaikan program D3 dan hendak melanjutkan S1 di kota yang sama itu.
Selama penguncian, kantin dan swalayan di kampus dibuka meskipun tidak ada kegiatan perkuliahan.
"Persediaan kebutuhan sehari-hari tercukupi. Jadi, kami bisa beli kapan saja," kata Yunus yang kini berusia 22 tahun itu.
Para mahasiswa yang masih bertahan di dalam asrama kampus itu setiap dua hari sekali menjalani tes PCR sama dengan warga yang tinggal di seluruh wilayah Kota Nanjing.
"Sampai sekarang kami sudah dites PCR enam kali. Tidak tahu sampai kapan tes ini akan berakhir," ujarnya.
Sementara itu, Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KBRI Beijing Yaya Sutarya mengaku tidak khawatir dengan kondisi para pelajar asal Indonesia yang masih bertahan di berbagai daerah di China.
Baca Juga: Sempat Landai, China Alami Lonjakan Kasus Positif Covid-19 Terbanyak Sejak Januari
"Mereka semua sudah divakisin. Kami terus memantau keadaan mereka secara berkala," ujarnya sambil menyebutkan jumlah pelajar asal Indonesia di China yang saat ini sekitar 1.400 orang.
Pada Minggu (8/8), untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir di Nanjing tidak ditemukan kasus baru Covid-19 varian Delta.
Walau begitu, otoritas kesehatan setempat belum akan melonggarkan tindakan anti epidemi sejak ditemukan kasus positif varian Delta di Bandar Udara Internasional Lukou di Nanjing pada 20 Juli lalu. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Inul Daratista Disentil Netizen Gegara Membandingkan China dengan Indonesia
-
Rusak Kepercayaan Publik, Kedatangan Puluhan TKA China jadi Blunder Buat Pemerintah
-
China Kembali Laporkan Ratusan Kasus Baru Pasien Virus Corona Varian Delta
-
11 Juta Warga Wuhan Selesai Dites Covid-19 Hanya Dalam 5 Hari, Temukan 37 Kasus
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Gerakan Marandang untuk Sumatera Target 1 Ton Rendang, 2 Hari Masak 400 Kg
-
Jam Berapa Mobil Bisa Lewat Lembah Anai? Ini Aturan Uji Coba Kendaraan Jalur Padang-Bukittinggi
-
Penyintas Banjir Bandang di Padang Mulai Diserang ISPA, Dokter Ungkap Penyebab dan Risiko Penularan
-
Jalur Padang-Bukittinggi via Lembah Anai Resmi Dibuka Terbatas, Ini Kata Menteri PU
-
Percepat Relokasi Korban Bencana Sumbar, Mensesneg Perintah Gubernur Pakai Lahan Negara dan BUMN!