SuaraSumbar.id - Seorang wanita memakai gaun pernikahan ke pemakaman tunangan sesama jenisnya yang meninggal dunia. Alhasil, dia pun ribut dengan mertua.
Menyadur The Sun, wanita 24 tahun tersebut membagikan bahwa dirinya baru saja kehilangan pacar perempuannya. Padahal, mereka sudah tunangan dan hendak menikah.
Pada media sosial Reddit, wanita ini menulis bahwa tunangannya meninggal di usia 27 tahun. Sebelum meninggal, sang tunangan sempat memberikan permintaan terakhir.
"Aku (perempuan 24 tahun) baru saja kehilangan tunanganku (perempuan 27 tahun). Ini begitu mendadak," tulisnya.
Baca Juga: Pelajar Laki-laki 'Dijual' Pacar Sesama Jenis, Digelandang Warga ke Kantor Polisi
"Antara insiden itu dan kematiannya, dia memberitahuku bahwa dia ingin dikubur dengan gaun pengantinnya, dan akan bermakna banyak jika aku datang dengan gaun pengantinku, karena kami tidak akan bisa menikah."
Demi menghargai permintaan tunangan, wanita ini pun memberitahu keluarga mertua. Awalnya, mertua setuju untuk memakaikan gaun pengantin ke jenazah anak mereka.
Sayangnya, orangtua si tunangan tidak mau wanita ini memakai gaun pengantinnya. Alasannya, pasangan sesama jenis ini memilih gaun motif floral alih-alih gaun putih tradisional.
"Rupanya mereka akan mengizinkan jika aku memakai gaun pengantin tradisional, tapi karena modelnya seperti ini, mereka bilang itu tidak pantas."
Wanita ini lantas berbicara kepada calon saudari dan saudara iparnya. Berbeda dengan si orangtua, mereka mendukung wanita ini untuk memakai gaun pengantin.
Baca Juga: Wanita Ini Pakai Gaun Pengantin ke Pemakaman Tunangan, Berakhir Ribut dengan Mertua
Pada hari pemakaman, wanita ini akhirnya muncul dengan gaun pengantin yang dimaksud. Namun, kehadirannya malah memicu keributan.
"Setelah pemakaman selesai, mereka memakiku. Mereka mengatakan beberapa hal (seperti mereka tidak pernah setuju jika putri mereka suka perempuan, dan mereka tidak pernah suka padaku) dan berkata aku egois."
Karena respons buruk dari mertua, wanita ini sekarang merasa bersalah. Namun, di sisi lain ia hanya ingin menghormati permintaan terakhir tunangan.
Sejak diunggah, warganet ramai memberikan dukungan dan menyebut bahwa wanita ini tidak bersalah. Pasalnya, ia hanya mencoba menghargai tunangan.
"Orangtua tunanganmu sangat homofobik. Kau tidak salah memenuhi permintaan terakhir tunanganmu. Orangtuanya yang egois."
"Kau menghargai permintaan putri mereka, dan mereka seharusnya mau menghargai putri mereka juga, termasuk dirimu."
"Jika seseorang punya permintaan terakhir sebelum meninggal, kau menghormatinya dengan melakukannya," tambah komentar lain memberikan dukungan. (Suara.com)
Berita Terkait
-
Ditangkap usai Video Mesumnya Viral, 2 Remaja Adegan Ciuman Sesama Jenis Ternyata Masih Pelajar
-
Cek Fakta: Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis, Benarkah?
-
Pernikahan Sesama Jenis di Thailand: Kisah Mereka yang Ingin Bahagia Sesuai Cara Sendiri
-
Menikah Tahun Ini, Simak Tren Pernikahan Terbaru: Pilih Simple Atau Unik?
-
Kehilangan Status Sebagai Pastur, Mantan Petinggi Gereja Gugat Aplikasi Kencan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
Terkini
-
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kapolda Sumbar: Motif Biar Dibuktikan di Persidangan
-
Kapolda Sumbar Kembali Tegaskan AKP Dadang Tak Ganguan Mental: Sudah Mau Makan!
-
Masa Tenang Pilkada 2024, KPU Sumbar Larang Aktivitas Kampanye dan Survei
-
Bawaslu Agam Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada 2024
-
Kasus Penembakan Kasat Reskrim Solsel, Walhi Sebut Momen Berantas Kejahatan Lingkungan