Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 16 Juni 2021 | 07:15 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono memberikan keterangan pers dalam acara Musrembang Polri di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Antara/Laily Rahmawaty]

SuaraSumbar.id - Mabes Polri membantah kabar Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri salah tangkap terhadap satu terduga teroris yang diciduk di Provinsi Riau.

Hal itu ditegaskan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono. Menurutnya, penangkapan 13 terduga teroris di Riau itu telah berdasarkan alat bukti permulaan yang cukup.

"Nggak ada (salah tangkap). Dipastikan 13 yang ditangkap didasari bukti-bukti kuat yang dimiliki Densus, sehingga dilakukan penangkapan," kata Rusdi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/6/2021).

Densus 88 Antiteror Polri menangkap 13 terduga teroris di Riau pada Senin (14/6) kemarin. Mereka disebut kelompok jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI).

Baca Juga: Bantah Densus 88 Salah Tangkap Terduga Teroris di Riau, Polri: Penangkapan Berdasar Bukti

Beredar kabar satu dari 13 terduga teroris yang ditangkap merupakan korban salah tangkap Densus 88 Antiteror Polri. Dia merupakan pria berinisial H.

Dari informasi yang beredar, H merupakan salah satu tetangga terduga teroris yang telah diburu Densus 88 Antiteror. Kekinian, H disebut-sebut tengah dirawat di salah satu rumah sakit karena mengalami luka-luka akibat peristiwa penangkapan tersebut.

Disamping itu, Rusdi juga membeberkan 13 terduga teroris yang ditangkap di Riau memiliki peran menyembunyikan anggota JI yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Densus 88 Antiteror Polri. Salah satu yang pernah disembunyikan mereka, yakni pimpinan JI, Para Wijayanto.

"Jadi 13 orang ini bertugas menyembunyikan DPO Densus 88 khususnya dari kelompok JI," ungkap Rusdi.

Selain itu, Rusdi menyebut 13 terduga teroris ini kerap melakukan pelatihan bela diri. Di antaranya dengan menggunakan senjata api dan tajam.

Baca Juga: 11 Desa Terpencil Kepri Kini Diterangi Listrik PLN, Tingkatkan Ekonomi Warga

"Kelompok ini juga telah melakukan kegiatan-kegiatan antara lain pelatihan daripada pengunaan senjata. Baik latihan penggunaan senjata tajam, maupun penggunaan senjata api," katanya.

Load More