Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 03 Juni 2021 | 16:02 WIB
Said Aqil Siradj. (Suara.com/Arga).

SuaraSumbar.id - Kerugian dialami PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Perusahaan BUMN tersebut diketahui merugi sebesar Rp 303,4 miliar.

Angka tersebut tercatat usai dilakukannya pembukuan kuartal I pada tahun 2021. Hal itu berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu, yang membukukan keuntungan Rp 281,9 miliar.

Selain itu, pada 3 bulan pertama tahun ini, PT KAI mengalami penurunan pendapatan yang awalnya Rp 5,3 triliun pada kuartal I-2020, menjadi Rp 3,4 triliun.

Sebagai informasi, pendapatan PT KAI berasal dari sumber utama terbagi atas dua yakni pengangkutan penumpang dan juga barang.

Untuk pengangkutan penumpang sendiri mengalami penurunan drastis yakni dari Rp 1,9 triliun menjadi hanya Rp 440 miliar.

Adapun pendapatan untuk bagian angkutan barang juga mengalami penurunan dari Rp 1,74 triliun menjadi Rp 1,54 triliun.

PT KAI dikabarkan sempat memotong beban pokok utama akan tetapi, hal tersebut tidak mampu menahan anjloknya laba bruto KAI dari Rp 1,15 triliun menjadi Rp 363 miliar.

Warganet pun menanggapi berita mengenai penurunan pendapatan PT KAI ini.

Warganet tampak menyoroti Komisaris Utama atau Komut Said Aqil Siradj yang diangkat pada bulan Maret 2021 lalu.

“Komut to***! Sibuk dengan radikalisme sahaja, Said an**** sorot!” tulis seorang warganet dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Kamis (3/6/2021).

“Ga usah digaji komisarisnya, bikin rugi ya komisarisnya ga ada kerjaan,” tulis warganet lainnya.

“Gara-gara si @saidaqil jadi hancur bin rugi PT. KAI, dasar du*** lebih baik mundur si @saidaqil. Biar tidak tambah hancur BUMN,” kata netizen.

Load More