SuaraSumbar.id - Keseringan menonton TV di usia 40 tahun ke atas bisa memicu masalah pada otak. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang dipresentasikan pada konferensi American Heart Association’s Epidemiology, Prevention, Lifestyle and Cardiometabolic Health 2021.
Melansir dari Healthline, studi ini menggunakan perilaku menonton TV sebagai kebiasaan menetap atau kurang gerak.
Kemudian kesehatan otak peserta diukur dengan menjawab pertanyaan tentang kebiasaan menonton mereka, menyelesaikan tes kognitif, dan menjalani pemindaian MRI otak.
Para peneliti menunjukkan bahwa orang yang melaporkan menonton TV dalam jumlah tinggi mengalami penurunan kognitif yang lebih besar dan mengurangi materi abu-abu dalam otak.
Materi abu-abu otak terlibat dalam pengambilan keputusan, pendengaran dan penglihatan, serta kontrol otot.
Peneliti juga menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 jam dalam waktu menonton TV rata-rata setiap hari dikaitkan dengan pengurangan 0,5 persen materi abu-abu otak.
American Heart Association menyatakan di situs webnya bahwa sains telah menghubungkan ketidak aktivan secara fisik dan duduk terlalu banyak dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi, diabetes tipe 2, kanker paru-paru, dan kematian dini.
"Pekerjaan ini menambah penelitian serupa menunjukkan hubungan antara menonton televisi dan penurunan kognitif di kemudian hari tetapi tidak membuktikan penyebab," kata Heather Snyder, PhD, wakil presiden asosiasi Alzheimer dari hubungan medis dan ilmiah.
"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami tautan ini," imbuhnya.
Baca Juga: Keseringan Menonton TV di Usia 40 Tahun ke Atas, Waspada Kesehatan Otak
Menurut Snyder, penting untuk mempertimbangkan apa yang dapat Anda lakukan selain menonton televisi. Dalam hal ini, ia merekomendasikan untuk memilih kegiatan yang baik untuk jantung, otak, dan kesehatan tubuh.
"Telibat dalam aktivitas fisik, pola makan seimbang, dan bersosialisasi dapat mengurangi risiko penurunan kognitif," kata Snyder. (Suara.com)
Berita Terkait
-
Limbah Otak Dikeluarkan ketika Tidur Nyenyak, Tingkatkan Kesehatan Otak
-
Kocak! Anak Matikan TV Pas Ortu Nonton Sinetron, Amarah Emak Salah Sasaran
-
Baik Dikonsumsi Saat Buka Puasa, Ini Menu yang Sehat untuk Tubuh dan Otak
-
Lingkungan dan Tetangga Bisa Pengaruhi Kesehatan Otak Masa Tua
-
Manfaat Jus Jeruk: Selain Menyegarkan juga Baik untuk Kesehatan Otak
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!
-
Apa Bahaya Rahim Copot? Dokter Sebut Perempuan Tak Lagi Bisa Punya Anak
-
CEK FAKTA: Purbaya Minta Gaji TNI Naik dan Turunkan Gaji Polisi, Benarkah?
-
14 Cara Ajukan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan 2025, Bisa Akses Mirip Pinjol Lewat JMO!
-
BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS untuk Perkuat Struktur Keuangan