SuaraSumbar.id - Penyakit hipertensi masih menjadi momok di tengah masyarakat hingga saat ini. Sebenarnya, hipertensi bisa dicegah dengan rajin memeriksa tekanan darah secara berkala.
"Yang utamanya harus dilakukan adalah meningkatkan awareness masyarakat untuk melakukan deteksi dini secara berkala untuk pencegahan dan mengendalikan hipertensi," ujar dr. Cut Putrie Arianie, MH.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam keterangannya, Senin (24/5/2021).
Jumlah penderita hipertensi di dunia tercatat terus meningkat setiap tahunnya, hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal dan kebutaan.
Satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis hipertensi, dan hanya sebesar 36,8 persen di antara para penderita hipertensi yang mengkonsumsi obat. Apabila dibiarkan, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada sebesar 1,5 miliar orang terkena hipertensi.
Baca Juga: Cegah dan Kendalikan Hipertensi untuk Hidup Sehat Lebih Lama
Saat ini, jumlah perkiraan penduduk dunia yang meninggal setiap tahun akibat hipertensi dan komplikasinya adalah sebesar 9,4 juta orang.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), Stroke (51 persen) dan penyakit jantung koroner (45 persen ) merupakan penyebab kematian tertinggi.
Hipertensi sendiri merupakan keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan diastolik mencapai mmHg atau lebih.
Ubah gaya hidup
Cut Putrie mengatakan masyarakat harus menerapkan gaya hidup CERDIK yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres untuk mencegah hipertensi.
Baca Juga: 4 Efek Buruk Terlalu Lama Duduk, Salah Satunya Picu Hipertensi
Hipertensi disebut juga sebagai silent killer karena sering terjadi tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.
Sebagian besar penderita hipertensi pun tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan.
Kerusakan organ target akibat komplikasi hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Sementara, Dr. dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengatakan dari total jumlah pasien dengan penyakit jantung, sebanyak 70-75 persennya ternyata mengalami hipertensi.
"Kita sebisa mungkin harus menumbuhkan kesadaran diri kita semua untuk melakukan cek kesehatan, melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin, dan mencegah serta mengendalikan hipertensi dengan memodifikasi gaya hidup seperti rajin berolahraga juga membatasi asupan garam," kata dr. Isman.
Untuk mencegah hipertensi, dianjurkan untuk membatasi asupan garam paling banyak 5 gram sehari atau setara dengan 1 (satu) sendok teh. (Antara)
Berita Terkait
-
Krisis Air Bersih Duri Kosambi; Bikin Warga Hipertensi, Tapi Tetap Bayar Abonemen PAM
-
Buah Loa Ampuh Turunkan Hipertensi, Ini Hasil Penelitian Siswa
-
Cara Cegah Hipertensi Ibu Hamil, Wajib Olahraga?
-
Cek Fakta: Daun Mengkudu Bisa Sembuhkan Darah Tinggi Secara Permanen, Benarkah?
-
Lama Tak Muncul di Film, Indra Birowo Ungkap Kondisi Terkini
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Menaker Yassierli Berduka, Sang Ayah Wafat dan Dimakamkan di Tanah Datar
-
Syamsuar Ahmad, Ayah Menaker Yassierli dan Pendidik Senior, Tutup Usia di Padang
-
Sumatera Barat Masuk Daerah Prioritas Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional, Cuma 12 Provinsi di Indonesia!
-
Cara Pemprov Sumbar Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
-
Pertanda Erupsi? Hewan Turun dari Gunung Marapi, Warga Dihantui Bayang-bayang Letusan