Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 26 April 2021 | 16:49 WIB
Ratusan ikan di Karamba Jaring Apung (KJA) milik warga di Sumatera Barat dikabarkan mati mendadak. [Foto Covesia]

SuaraSumbar.id - Ratusan ikan di Karamba Jaring Apung (KJA) milik warga di Sumatera Barat dikabarkan mati mendadak.

Padahal ikan yang terletak di keramba wilayah Jorong Tanjuang Sani, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam siap panen.

Salah seorang masyarakat Tanjung Sani, Hamdi mengatakan, kejadian ikan mati massal tersebut sudah terjadi selama 3 hari terakhir yang melanda ratusan KJA milik masyarakat setempat.

“Kematian ikan terjadi Sabtu kemarin dan terparah pada hari minggu sore dan hampir menyeluruh pada KJA di sekitar kawasan setempat,” ujarnya saat dikonfirmasi Covesia.com--jaringan Suara.com, Senin (26/4/2021).

Disampaikan Hamdi, kematian ikan diperkirakan akibat angin kencang yang terjadi di kawasan setempat beberapa waktu terakhir.

Sebelumnya hanya beberapa KJA yang berada di tengah danau kemudian merambat sampai karamba yang berasa di pinggiran.

“Banyak ikan yang mati, sebelumnya di karamba yang berada di tengah danau namun terus merambat ke KJA yang terletak di tepi,” terangnya.

Kematian massal ikan KJA milik masyarakat tersebut dibenarkan Camat Tanjung Raya, Handria Asmi. Pihaknya mendapat laporan dari masyarakat dan sudan memantau lokasi.

“Kita sudah melakukan pendataan, dan segera berkoordinasi dengan penyuluh perikanan untuk upaya evakuasi,” kata Handria Asmi.

Guna mengantisipasi pencemaran air danau, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tidak membuang bangkai ikan ke permukaan danau serta segera memindahkan ikan KJA ke kolam air deras.

“Besok kita langsung bersama penyuluh melakukan pendataan lanjutan, untuk kerugian belum bisa di pastikan, namun kita menghombau warga untuk tidak membuang bangkai ikan ke danau, segera panen ikan yang sudah berukuran besar atau pindahkan ke kolam air deras,” tutupnya.

Load More