SuaraSumbar.id - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy mencemaskan lonjakan positivity rate Sumbar yang meningkat drastis beberapa hari terakhir.
Audy berjanji akan segera mencari solusi yang tepat agar penyebaran Covid-19 di Sumbar tidak semakin menggila. Salah satu caranya, Audy menyarankan agar sekolah ditutup sementara dan pelaksanaan pesantren Ramadan ditunda.
“Situasi saat ini sangat tidak menyenangkan. Antara kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi keduanya sangat penting. Bagai makan buah simalakama, tapi kita harus cari solusi yang tepat,” katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Senin (19/4/2021).
Menurut politis PPP itu, solusi dari kepala daerah lain belum tentu cocok untuk Sumbar. Sebab, pemerintah harus memastikan bagaimana perekonomian tetap berjalan dan kesehatan masyarakat terjamin.
Baca Juga: 5 Orang Petani Ditangkap Polisi, Warga Pasaman Barat Lapor ke DPRD Sumbar
Masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan (prokes), terutama bagi warga di daerah pedesaan atau perkampungan.
“Saat ini penyebaran Covid-19 lebih banyak di kampung-kampung dan jorong-jorong. Hal itu karena masyarakat sangat abai dengan protokol kesehatan,” katanya.
“Saran saya untuk sementara sekolah ditutup dulu, pesantren Ramadan ditunda, tingkatkan lagi prokes,” sambungnya lagi.
Selain itu, pemerintah juha akan terus menguatkan vaksinasi Covid-19.
“Vaksin harus habis secepatnya, undang komunitas untuk vaksin dan ajak lansia, kalau menunggu lansia mendaftar untuk divaksin akan lama. Seperti yang Pemprov lakukan bersama Semen Padang,” tuturnya.
Baca Juga: Positivity Rate Sumbar Tembus 16 Persen, Tertinggi Sejak Pandemi Covid-19
Sementara itu, Kepala Satpol PP Sumbar, Dedy Diantolani mengatakan, hingga 16 April 2021 jumlah pelanggar perda AKB sudah mencapai 33.437 pelanggar.
Di awal pemberlakuan Perda yakni Oktober hingga Desember 2020 jumlah pelanggar 18.000 sementara di Januari hingga April 2021 menjadi dua kali lipat jumlahnya.
“Masyarakat sepertinya tidak jera dengan hukuman dari Perda No 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru,” ujarnya. (Suara.com)
Berita Terkait
-
Warga Sumbar Kirim 1,5 Ton Rendang untuk Korban Bencana di NTT
-
Sambut Lebaran 2021, BI Sumbar Sediakan Rp 7,10 Triliun Uang Baru
-
Mahasiswa Desak Polda Sumbar Ungkap Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19
-
Kasus Harian Covid-19 Kian Landai, Namun Positivity Rate Masih Tinggi
-
Satgas: Mobilitas Warga Naik Drastis Seakan Tak Ada Covid-19 Lagi
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik