Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 30 Maret 2021 | 18:23 WIB
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. [Dok.Covesia.com]

SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mendukung kebijakan pemerintah pusat yang telah memutuskan larangan mudik bersama sejak tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.

Meski begitu, Mahyeldi memastikan tidak akan melakukan penyekatan seperti Jawa Timur yang menjaga titik-titik masuk dengan penyekatan. Tujuannya untuk mencegah gelombang arus mudik dari luar daerah demi mencegah penyebaran Covid-19.

“Sebagai Gubernur, saya perpanjangan tangan pusat. Nanti kami evaluasi bagaimana prosesnya. Yang jelas kami tidak akan melakukan penyekatan. Penyekatan itu kan butuh biaya,” kata Mahyeldi,dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (30/3/2021).

Menurut Mahyeldi, meniadakan penyekatan itu merupakan imbas dari kemampuan fiskal Sumbar yang sangat terbatas.

Baca Juga: Larangan Mudik Bisa Untungkan Hotel, Makin Banyak Staycation

“Tahun ini kemampuan fiskal itu lebih kurang Rp 1,1 triliun. Jika untuk pembiayaan seperti itu (penyekatan) tentu akan menggerus APBD,” tuturnya.

Membendung masyarakat mudik ke Sumbar, Mahyeldi akan melihat pedoman dan intruksi pemerintah pusat.

Load More