Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 28 Maret 2021 | 07:15 WIB
Penyerahan sajadah secara simbolis oleh Rifo Darma Saputra kepada Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah. [ist]

"Kalau saja ada 100 tokoh rantau seperti Rifo, semua masjid dan nasib guru mengaji hingga da'i di Sumbar akan sangat baik. Semoga program itu terus berlanjut hingga berjuta-juta sajadah nanti dan tidak saja satu juta," katanya.

Gerakan sejuta sajadah ini juga diapresiasi Pimpinan Diniyyah Putri Padang Panjang, Fauziah Fauzan El Muhammadiy. Bahkan, dia sampai haru membacakan puisi Taufiq Ismail yang berjudul "Sajadah Panjang".

"Semoga kejayaan Ranah Minang kembali tegak dan masjid-masjid dimakmurkan," katanya.

Senada dengan itu, Wali Kota Solok, Zul Elfian pun mengaku bangga dengan lahirnya program sejuta sajadah dari seorang dermawan yang masih sangat muda.

Baca Juga: Inilah Masjid Kuning Bengkalis Warisan Panglima Pembasmi Perompak

"Ini bagian yang mengkiaskan bahwa ananda Rifo mengajak kita yang kita yang tua-tua untuk mari bersujud," katanya.

Menurutnya, gerakan sejuta sajadah itu sudah bagian dari gerakan dakwah yang sepantas dibumikan di Ranah Minang. "Ini bagian dakwah yang harus kita gencarkan. Tujuannya selamat dunia dan akhirat," katanya.

Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah juga mengapresiasi gerakan sejuta sajadah ini. Menurutnya, tujuannya jelas mengajak masyarakat untuk kebaikan dan memakmurkan masjid.

"Gerakan ini juga memperhatikan nasib da'i. Ini bagian dari penguatan umat. Mari makmurkan masjid dengan tetap menerapkan prokes," katanya.

Selain program sajadah, gerakan ini juga memberikan bantuan kemanusiaan lainnya. Saat launching, Rifo menyerahkan bantuan satu unit ambulance untuk masyarakat Kabupaten Pasaman. Kemudian, juga diserahkan bantuan dua unit kursi roda untuk daerah lain.

Baca Juga: Agar Umat Gembira, Anies Diminta Bangun Masjid Raya di Jaksel dan Jaktim

Load More