Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 17 Maret 2021 | 21:22 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

SuaraSumbar.id - Masih banyak guru di Indonesia yang ternyata menolak disuntik vaksin Covid-19. Bahkan, angkanya mencapai lebih dari 8 persen.

Hal itu diketahui dari hasil survei yang dilakukan Federasi Serikat Guru Indonesia atau FSGI terhadap 2.406 guru di 23 provinsi seluruh Indonesia.

Meski demikian, dari hasil survei juga terungkap bahwa antusiasme guru untuk mengikuti vaksinasi Covid 19 ternyata cukup besar dari keseluruhan responden, yakni 91,73 persen.

"Walaupun memang masih ada guru yang menyatakan tidak bersedia untuk divaksinasi sebanyak 8,27 persen," kata Sekjen FSGI Heru Purnomo dalam jumpa pers virtual, Rabu (17/3/2021).

Baca Juga: Gelar Uji Coba, Timnas Putri Indonesia Bantai Lawannya 15-0

Menurut Heru, para guru yang menolak divaksin karena masih khawatir efek samping dan ragu pada kualitas vaksin.

Hal ini menurutnya cukup berbahaya karena guru yang diprioritaskan pemerintah untuk vaksinasi demi pembukaan sekolah tatap muka pada Juli mendatang.

"Apabila masih ada guru yang belum divaksin plus siswa yang juga belum divaksin maka Herd Immunity secara komunal di lingkungan sekolah sulit untuk terbentuk," tuturnya.

Kemudian, secara sosialisasi vaksinasi, mayoritas sebanyak 94,85 persen telah mengetahui informasi mengenai vaksinasi Covid 19 bagi guru.

"Sementara selebihnya 4,15 persen tidak mengetahui informasi ini," ucapnya.

Baca Juga: Harapan Febri Hariyadi Kembali Dipanggil Timnas Indonesia

Guru-guru yang mengetahui informasi mengenai vaksinasi Covid 19 bagi guru secara umum berasal dari pengumuman sekolah sebanyak 58,72 persen

Load More