Scroll untuk membaca artikel
Fitri Asta Pramesti | Hikmawan Muhamad Firdaus
Senin, 22 Februari 2021 | 19:29 WIB
Ilustrasi mayat (Shutterstock)

SuaraSumbar.id - Seorang pengemis ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, tergeletak begitu saja di sebuah taman. Begitu dilakukan otopsi, para dokter berujung terkejut mendapati apa yang ada di tubuh jenazah. 

Dokter yang melakukan otopsi mengaku kaget melihat bagian jantung si pengemis yang merupakan seorang pria berusia 50 tahun tersebut. 

Proses otopsi dilakukan karena pihak kepolisian belum bisa menguak misteri penyebab meninggalnya sang pengemis.

Menyadur The Sun, Senin (22/2/2021) kasus misterius itu berawal dari pria yang merupakan tunawisma ditemukan tewas di sebuah taman di Goa, India.

Baca Juga: Waspada, Nikmati Kopi Tanpa Filter Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Tidak ada penyebab kematian yang jelas, sehingga Dr Bharat Sreekumar diminta untuk melakukan otopsi.

Ilustrasi garis polisi. (Shutterstocks)

Belakangan, ia kaget bukan main melihat jantung pria iyang rupanya telah mengeras menjadi batu.

"Saya belum pernah menemui kasus medis seperti ini. Setelah mengeluarkan jantung selama otopsi, jantungnya terasa cukup berat dan saat menimbangnya, beratnya jauh lebih berat dari jantung normal," kata Sreekumar.

Sreekumar bilang, struktur kasar jantung tidak banyak berubah dan tampak sangat normal. Tapi membedah jantung itu cukup sulit karena tidak hanya memotong.

"Setelah ventrikel dibuka, permukaan endokard - lapisan paling dalam - ventrikel kiri tampak benar-benar mengeras." ungkapnya.

Baca Juga: Dipaksa Berhubungan Intim, Wanita Hamil Habisi Nyawa Mantan Suami

Biasanya ketika jantung mengeras, kata Dr Sreekumar, itu terkait dengan kondisi yang disebut fibrosis endomiokard (EMF).

Menurut Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka, EMF adalah penyakit progresif yang dapat mengubah susunan jantung, menggantikan jaringan normal dengan jaringan fibrosa yang kuat.

"Kondisi ini merupakan fenomena yang sangat langka dan sangat sedikit kasus yang dilaporkan," ungkap Sreekumar.

Dalam kasus yang dilaporkan, sambung Sreekumar, hampir selalu dikaitkan dengan entitas lain yang dikenal sebagai fibrosis endomiokard.

"Dalam kasus saya, setelah pemeriksaan mikroskopis menyeluruh, EMF hadir tetapi tidak sampai disebut sebagai jantung yang sepenuhnya berserat. Tapi diagnosis kalsifikasi endokard sangat cocok - karenanya menjadikannya fenomena yang sangat unik." ujar Sreekumar.

Goa Medical College merilis gambar yang menunjukkan kalsifikasi jantung pria itu di bawah lensa mikroskop. Namun, mereka tidak bisa merilis foto pria itu dan identitasnya masih belum diketahui.

"Dia adalah seorang pengemis yang terlihat berkeliaran di area taman di Goa. Umurnya kira-kira 50 tahun." jelas Sreekumar.

Sreekumar mengungkapkan jika otopsi dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kematian dan melacak kerabat dari pria tersebut.

Load More