Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 11 Januari 2021 | 12:15 WIB
Sumarzen Marzuki menunjukkan foto putra bungsunya Fadly Satrianto yang bekerja sebagai Co Pilot di maskapai penerbangan Nam Air, anak perusahaan Sriwijaya Air. [ANTARA/Didik Suhartono]

SuaraSumbar.id - Co Pilot Sriwijaya Air SJ 182 bernama Fadly Satrianto pergi dengan kisah pilu. Pria asal Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) itu ternyata sudah bertunangan dan segera menikahi pujaan hatinya.

Sayangnya, Tuhan berencana lain. Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak yang didalamnya ada nama Fadly Satrianto, jatuh perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

"Kami terpukul dengan musibah ini, apalagi Fadly Satrianto telah bertunangan dengan seorang dokter, dan segera menikah," kata keluarga Fadly dari pihak ayah, Mak Itam, seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/1/2021).

Sebetulnya, kata Mak Itam, Fadli telah melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya yang berprofesi sebagai dokter. Namun, rencana itu tertunda karena wabah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pesan Terakhir Youtuber Asal Tanah Datar Saat Menaiki Sriwijaya Air SJ 182

Dia juga menceritakan bahwa Fadly tidak langsung sekolah penerbangan selepas lulus SMA. "Fadly sempat mengenyam pendidikan di sebuah universitas, namun akhirnya tertarik mengikuti sekolah pilot," katanya.

Fadly Satrianto merupakan anak dari pamannya yang bernama Sumarzen Marzuki yang juga menjabat Ketua Gebu Minang Jawa Timur masa bakti 2019-2024.

"Keluarga besar kami bermukim di Pasar Batang Kapas, Kecamatan Batang Kapas, dan paman kami, Sumarzen telah lama merantau namun pada beberapa kesempatan juga kerap pulang ke kampung halaman," katanya.

Sebelumnya, Fadly Satrianto juga sempat menghubungi keluarganya sebelum terbang dengan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Sumarzen Marzuki, ayah kandung Fadly mengatakan, putra bungsu dari tiga bersaudara itu selalu menelepon ibunya, Ninik Andriyani, setiap kali akan terbang.

Baca Juga: Kisah Warga Sumbar Terhindar dari Tragedi Sriwijaya Air Gegara Ini

"Kemarin saat telepon, ibunya tanya, mau terbang bawa pesawat atau tidak? Dijawab tidak," katanya saat dikonfirmasi di rumahnya, Jalan Tanjung Pinang Surabaya, Jawa Timur, Minggu (10/1/2021).

Sumarzen menjelaskan putranya bekerja di maskapai penerbangan Nam Air, anak perusahaan Sriwijaya Air. "Dia rencananya membawa pesawat Nam Air sebagai Co Pilot dari Pontianak. Saat berangkat dari Jakarta menuju Pontianak itu dia mengabari ibunya via telepon," ungkapnya.

Sumarzen kemarin malam juga telah ditelepon oleh pihak Maskapai Nam Air atas musibah tragedi Sriwijaya Air SJ 182.

"Pihak Nam Air menyampaikan permohonan maaf atas musibah ini. Di dalam pesawat Sriwijaya Air yang mengalami kecelakaan itu juga memuat kru Nam Air lengkap. Mulai dari pilot hingga pramugari yang rencananya akan terbang bersama anak saya. Tujuannya ke mana saya tidak tahu," katanya menjelaskan. (Antara)

Load More