SuaraSumbar.id - Satu orang warga Swiss dan dua orang warga Israel dilaporkan meninggal dunia usai dilakukan penyuntikan vaksin virus Corona buatan Pfizer-BioNTech pada akhir Desember 2020.
Di Israel seorang warga berusia 88 tahun meninggal dunia hanya beberapa jam setelah menerima vaksin tersebut pada Selasa (29/12/2020).
Satu hari sebelumnya, Senin (28/12/2020), seorang pria berusia 75 tahun dikabarkan meninggal dunia dua jam setelah disuntik vaksin Covid-19. Pria itu menerima suntikan dosis pertama vaksin Pfizer.
Setelah menunggu setengah jam di klinik medis, pria berusia 75 tahun tersebut diperbolehkan pulang ke rumah.
Ketika itu ia mengatakan merasa dirinya baik-baik saja. Akan tetapi, beberapa waktu setelah pulang, dia pingsan dan kemudian dinyatakan meninggal dunia akibat gagal jantung.
Kementerian Kesehatan Israel mengatakan penyelidikan awal menunjukkan kematian itu tampaknya tidak memiliki kaitan dengan penyuntikan vaksin Pfizer.
"Hasil temuan awal tidak menunjukkan hubungan antara kematian pria itu dan vaksinasi," kata Direktur Jenderal Kemenkes Israel, Chezy Levy ditulis Sabtu (2/1/2021).
Meski demikian, Kemenkes Israel mengumumkan pembentukan komite penyelidikan untuk menyelidiki insiden tersebut. Hal ini tak terlepas dari kasus seorang pria berusia 46 tahun di Israel yang menderita alergi parah pasca-satu jam disuntik vaksin.
Terkait efek samping alergi parah, negara Inggris telah mengumumkan kepada orang-orang yang punya riwayat alergi untuk tidak memakai vaksin Pfizer.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Inggris setelah melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Pfizer kepada masyarakat pada akhir tahun 2020.
Adapun, alasan Inggris mengumumkan hal tersebut ialah kemunculan dua kasus alergi setelah vaksinasi pada Selasa 7 Desember 2020.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) membuat laporan tentang dampak negatif penggunaan vaksin Pfizer. Efek samping yang paling umum berupa mudah lelah atau reaksi pada daerah bekas suntikan.
Reaksi merugikan yang paling sering muncul setelah dosis pertama disuntikkan seperti ruam di area suntikan (84,1 persen), kelelahan (62,9 persen), sakit kepala (55,1 persen), nyeri otot (38,3 persen), menggigil (31,9 persen), nyeri sendi (23,6 persen), demam (14,2 persen).
Efek samping tersebut kemungkinannya kecil terjadi setelah dosis kedua diberikan. Selain itu, umumnya lebih jarang terjadi efek samping pada peserta berusia di atas 55 tahun, kurang dari 2,8 persen, sementara pada kelompok usia lebih muda ditemukan efek samping hingga 4,6 persen.
Laporan kasus kematian pasca-penyuntikan vaksin Pfizer terjadi tak lama dari laporan seorang perawat instalasi gawat darurat di Amerika Serikat yang dinyatakan positif virus Corona, 8 hari setelah menerima vaksin Pfizer.
Perawat bernama Matthew W tersebut mendapat suntikan vaksin Pfizer di California pada 18 Desember 2020 lalu. Ia sempat mengeluh sakit lengan ringan setelah menerima suntikan vaksin.
Kemudian pada malam Natal tubuhnya mulai menggigil. Ia juga mulai merasakan nyeri otot dan kelelahan. Ia pun mengunjungi lokasi pengujian Covid-19 pada 26 Desember 2020 dan kemudian dinyatakan positif Covid-19.
Para ahli berpendapat Matthew tertular Covid-19 sesaat sebelum menerima vaksin atau selama 10-14 hari inkubasi yang dibutuhkan vaksin untuk bekerja usai disuntikkan.
Kasus Matthew ini menunjukkan bahwa seseorang perlu mendapatkan dua suntikan vaksin Pfizer karena suntikan pertama menawarkan sekitar 50 persen perlindungan infeksi Covid-19 serius dan suntikan kedua sebagai suntikan penguat dengan peningkatan sebesar 95 persen.
Berita Terkait
-
Apa Itu ICC? Lembaga yang Minta PM Israel Benjamin Netanyahu Ditangkap
-
ICC Terbitkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Gallant, Ini Reaksi Beragam dari Eropa
-
52 Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Timur dan Selatan
-
Mahkamah Pidana Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Benjamin Netanyahu
-
Biden Kecam ICC atas Surat Perintah Penangkapan terhadap Netanyahu: Keterlaluan!
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Kompolnas Desak Polda Sumbar Ungkap Motif Polisi Tembak Mati Polisi di Polres Solok Selatan
-
Kapolda Sumbar Lepas Jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan ke Makassar: Permintaan Ibunya Dimakamkan di Kampung!
-
AKP Dadang Penembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Bakal Dipecat, Kapolda Sumbar: Segera Proses PTDH!
-
Sadis! Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Ditembak Jarak Dekat 2 Kali, Kapolda Sumbar: Tidak Manusiawi!
-
Semringah Nelayan di Ranah Minang, Melaut Bebas Cemas Berkat BPJS Ketenagakerjaan