Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 02 Januari 2021 | 10:55 WIB
Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

Adapun, alasan Inggris mengumumkan hal tersebut ialah kemunculan dua kasus alergi setelah vaksinasi pada Selasa 7 Desember 2020.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) membuat laporan tentang dampak negatif penggunaan vaksin Pfizer. Efek samping yang paling umum berupa mudah lelah atau reaksi pada daerah bekas suntikan.

Reaksi merugikan yang paling sering muncul setelah dosis pertama disuntikkan seperti ruam di area suntikan (84,1 persen), kelelahan (62,9 persen), sakit kepala (55,1 persen), nyeri otot (38,3 persen), menggigil (31,9 persen), nyeri sendi (23,6 persen), demam (14,2 persen).

Efek samping tersebut kemungkinannya kecil terjadi setelah dosis kedua diberikan. Selain itu, umumnya lebih jarang terjadi efek samping pada peserta berusia di atas 55 tahun, kurang dari 2,8 persen, sementara pada kelompok usia lebih muda ditemukan efek samping hingga 4,6 persen.

Laporan kasus kematian pasca-penyuntikan vaksin Pfizer terjadi tak lama dari laporan seorang perawat instalasi gawat darurat di Amerika Serikat yang dinyatakan positif virus Corona, 8 hari setelah menerima vaksin Pfizer.

Perawat bernama Matthew W tersebut mendapat suntikan vaksin Pfizer di California pada 18 Desember 2020 lalu. Ia sempat mengeluh sakit lengan ringan setelah menerima suntikan vaksin.

Kemudian pada malam Natal tubuhnya mulai menggigil. Ia juga mulai merasakan nyeri otot dan kelelahan. Ia pun mengunjungi lokasi pengujian Covid-19 pada 26 Desember 2020 dan kemudian dinyatakan positif Covid-19.

Para ahli berpendapat Matthew tertular Covid-19 sesaat sebelum menerima vaksin atau selama 10-14 hari inkubasi yang dibutuhkan vaksin untuk bekerja usai disuntikkan.

Kasus Matthew ini menunjukkan bahwa seseorang perlu mendapatkan dua suntikan vaksin Pfizer karena suntikan pertama menawarkan sekitar 50 persen perlindungan infeksi Covid-19 serius dan suntikan kedua sebagai suntikan penguat dengan peningkatan sebesar 95 persen.

Load More