SuaraSumbar.id - Pemerintah menargetkan 181 juta dari 269 juta penduduk Indonesia akan divaksinasi Covid-19. 181 juta penduduk Indonesia tersebut berusia di atas 18 tahun.
"Kalau mau mengejar herd immunity, usia di atas 18 tahun ada 188 juta," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Budi menuturkan target 181 juta orang tersebut dengan memperhitungkan bahwa 1 orang membutuhkan 2 dosis. Kemudian memperhitungkan guideline WHO yakni harus mempersiapkan 15 persen cadangan vaksin.
"Vaksin yang diperlukan ada sekitar 426 juta dosis vaksin. Ini adalah jumlah yang sangat besar, untuk itu pemerintah sudah berusaha keras untuk memastikan bisa mengamankan jumlah ini," ujar dia.
Baca Juga: Menkes BGS Prediksi Kasus Covid-19 Melonjak Pertengahan Januari 2021
Tak hanya itu, Budi menuturkan ada lima jalur pengadaan vaksin yang sudah ditempuh pemerintah. Empat jalur tersebut bersifat bilateral dan satu jalur lainnya bersifat multilateral.
"Dari 4 bilateral kami sudah tandatangan kontrak dengan Sinovac 125 juta dan punya opsi menambahkannya, kami juga sudah tanda tangan dengan Novavax 130 juta dan ada porsi yang pasti kami ambil," tuturnya.
Selain itu, pemerintah juga akan segera melakukan penandatanganan dengan AstraZeneca untuk 100 juta dosis vaksin, sebagian sudah pasti, sebagian lagi opsi.
Budi juga menyebut pemerintah akan menandatangani kontrak dengan Bio Entech Pfizer untuk 100 juta dosis vaksin, 50 juta sudah pasti dan sisanya adalah opsi.
"Kami harap finalisasi dengan AstraZeneca dan pfizer akan dilakukan dalam waktu dekat ini," ucap Budi.
Baca Juga: Menkes Budi: Vaksin Sinovac Diberi ke 3 Kelompok Dulu Baru Warga Umum
Sehingga, total sekitar 400 juta dosis vaksin. Rinciannya yakni 100 juta akan didatangkan dari China, 100 juta dari Novavax yang merupakan perusahaan Amerika-Kanada.
Berita Terkait
-
Menkes Salahkan Inflasi Jadi Penyebab Iuran BPJS Kesehatan Naik, Singgung Gaji PNS
-
Warga RI Harus Banyak Tabah, Tarif BPJS Kesehatan Berpotensi Naik di 2026
-
Menkes Sarankan Warga Tambah Asuransi Swasta, Pengamat Kebijakan Publik: Menimbulkan Kecurigaan Publik
-
Screening Kesehatan Gratis Dimulai Februari, Menkes: Bukan untuk Kelompok Elite!
-
Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Tiga Kali Lebih Mahal dari Negara Tetangga
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
-
IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
Terkini
-
BPBD Sumbar Ungkap Penyebab Banjir Rendam Puluhan Rumah di Pesisir Selatan: Sedimen Sungai Menumpuk!
-
Pembunuhan Sadis Seorang Pria di Pesisir Selatan: Tubuh Digergaji, Dicor dalam Bak Mandi Sejak 2023!
-
Harga Tiket Pesawat Padang-Jakarta Tembus Rp 10 Jutaan, ke Malaysia Hanya Rp 1,4 Juta
-
8 Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Pasaman Barat Selama Operasi Ketupat Singgalang 2025, 3 Tewas!
-
Langkah Hebat Desa Wunut, Bagi-Bagi THR dan Sediakan Jaminan Sosial untuk Warga